Kudus, isknews.com – SMA Keluarga Kudus atau yang kini dinamakan SMA Kanisius sukses menggelar acara Reuni Akbar Lintas Angkatan yang dihadiri oleh hampir 800 alumni dari tahun 1960 hingga 2024. Bertempat di Gedung Graha Mustika, Desa Getas Pejaten, Jati, Kudus, Sabu (25/01/2025) sore.
Reuni akbar perdana yang digelar oleh sekolah yang kini berada di jl. Yos Sudarso, Kaliputu, Kec. Kota Kudus ini dirancang untuk mempererat hubungan antaralumni dan mengangkat potensi lokal Kudus, terutama dalam sektor UMKM.
Ketua panitia reuni, Tobing, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk menyatukan kembali alumni dari berbagai generasi.
“Pada awalnya, kami menargetkan 1.500 peserta, namun antusiasme lebih besar berasal dari alumni angkatan 1960 hingga 1997. Meski demikian, kami berharap ke depannya alumni yang lebih muda juga dapat aktif berpartisipasi,” ujarnya.
Tobing juga menambahkan bahwa reuni ini menjadi ajang untuk membangun jaringan antara alumni. “Kami ingin menciptakan circle di mana kakak kelas yang telah sukses bisa berbagi pengalaman dengan adik kelas. Ini bisa bermanfaat, baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, maupun dukungan lainnya,” jelasnya.
Acara ini juga dirancang untuk mempromosikan produk-produk lokal dari Kudus, khususnya kuliner dan batik.
“Kuliner khas Kudus seperti lentok, soto, nasi pindang, dan es gempol menjadi bagian penting dari acara ini. Selain itu, batik khas Kudus yang dibuat oleh BDTB (Batik Design Tulis Batik Kudus) juga kami tonjolkan melalui peragaan busana,” ungkap Tobing yang merupakan angkatan tahun 1987.
Para alumni dari berbagai bidang usaha juga hadir mendukung acara ini. Salah satu sponsor utama, Saviosa Skincare Jakarta, dimiliki oleh salah satu alumni. Selain itu, dukungan juga datang dari Sinar Mas, Djarum Foundation dan beberapa UMKM lokal lainnya.
Hiburan diisi oleh Grup Band T’koes, yang dulu dikenal seringkali mencover lagu-lagu Koes Plus. Grup ini membawakan lagu-lagu lawas untuk membangkitkan nostalgia para peserta.
“Alumni kami dari berbagai generasi bisa mengenang masa-masa indah di sekolah melalui musik,” tambah Tobing.
Dengan tema “Mengangkat Potensi Lokal dan Mempererat Persaudaraan Alumni,” acara ini menjadi momentum penting untuk menghubungkan lintas generasi SMA Keluarga Kudus dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kudus.
Lukmono, salah seorang alumni angkatan yang kini menjabat sebagai komisaris di Sinar Mas Agribusiness and Food, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini.
“Reuni ini bukan hanya ajang nostalgia, tetapi juga cara untuk mengangkat UMKM Kudus, terutama kuliner dan batik. Saya bangga bisa menjadi bagian dari acara ini,” tutur pria yang berdomisili di Jalan Pemuda Kudus saat menjadi siswa sekolah tersebut.
Dia yang kini menetap di Jakarta, mengungkapkan bahwa keterlibatan alumni yang berada di luar Kudus sangat penting untuk kemajuan daerah.
“Sebagai alumni yang tinggal jauh dari Kudus, kami merasa bahwa acara seperti ini adalah wadah untuk kembali terhubung dengan kampung halaman. Kami ingin memastikan bahwa kontribusi kami, meski dari kejauhan, bisa berdampak nyata bagi Kudus,” katanya.
Ia juga mengajak para alumni yang berada di luar kota untuk berkontribusi lebih aktif dalam mempromosikan Kudus, khususnya melalui potensi lokal.
“Dengan jaringan alumni yang kuat, kita bisa menjadi duta bagi Kudus di tempat kita tinggal. Mari kita bawa cerita tentang budaya, produk lokal, dan nilai-nilai baik Kudus ke tingkat nasional,” pungkas Lukmono.
Reuni ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antar alumni, menekankan pentingnya membangun komunitas yang solid untuk mendukung pengembangan potensi lokal sekaligus memperkuat jaringan alumni. (YM/YM)
