Meriah, Kirab Kenduri Ingkung Peringati Haul Mbah Singo Wijoyo Kusumo Desa Karangbener

oleh -2,051 kali dibaca
Sejumlah peserta kirab budaya saat menari dengan memikul gunungan, Minggu 30/07/2023 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Memperingati haul dan pergantian luwur makam Mbah Singo Wijoyo Kusumo, yang dipercayai oleh sebagaian masyarakat Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus sebagai cikal bakal Desa Karangbener, Minggu (30/7/2023).

Pada rangkaian peringatan haul Mbah Singo Wijoyo Kusumo tahun ini, untuk pertamakalinya dilakukan rangkaian kirab yang diikuti oleh ribuan warga desa. Kirab dimulai dari lapangan desa menuju makam Mbah Singo Wijoyo Kusumo yang berjarak sekira 1 kilometer.

Warga yang mengikuti kirab tergabung berdasarkan RT, RW, dan instansi pendidikan serta kelompok jam’iyah yang ada di Desa Karangbener.

Masing-masing membawa gunungan berisi hasil bumi dan ingkung untuk kemudian disantap bersama di makam Mbah Singo Wijoyo Kusumo.

“Kirab ini juga dikenal sebagai kirab seribu ingkung. Baru tahun ini kami menggelar kirab, ini bagian dari rangkaian peringatan haul Mbah Singo Wijoyo Kusumo. Nanti puncaknya ada pengajian,” kata koordinator panitia kirab Mbah Singo Wijoyo Kusumo, Saiful Huda di arena yang dilalui peserta kirab yakni di halaman Balai Desa.

Makam Mbah Singo Wijoyo dipercaya oleh warga setempat berada di Dukuh Bendokerep RT 01 RW 04 dan sampai saat ini makam tersebut acapkali menjadi salah satu rujukan bagi warga desa untuk diziarahi.

“Bahkan ada juga warga dari luar daerah yang sengaja datang ke makam tersebut untuk berziarah. Biasanya para peziarah datang ke makam saat malam Juma,” kata dia.

Menurut Saiful Huda, sosok Mbah Singo Wijoyo Kusumo merupakan leluhur atau cikal-bakal adanya Desa Karangbener.

“Maka tidak heran jika saat ini sebagian warga Karangbener menyebut Mbah Singo Wijoyo Kusumo sebagai Mbah Buyut Selain itu sosok leluhur itu juga dipercaya memiliki kesaktian luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, tokoh warga setempat Sandung Hidayat, mengaku bahwa peringatan haul Mbah Singo Wijoyo Kusumo ini setiap tahun pasti diperingati warga.

“Namun baru kali ini digelar agak lebih besar dengan menyuguhkan kirab Seribu Ingkung,” kata anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra yang juga mantan kepala desa Karangbener ini di lokasi makam.

Dikatakannya seribu ingkung itu memang benar adanya. Hitungannya bahwa setiap RT menyumbangkan 1 ingkung, ditambah dari RW serta jam’iayah -jam’iyah pengajian dan sumbangan tokoh warga setempat.

“Kalau ditotal semua memang bisa sebanyak seribu ingkung lebih,” terangnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.