Kudus, isknews.com – Dalam mengantisipasi kekeringan yang terjadi karena adanya fenomena El Nino, yang menyebabkan kemarau menjadi lebih panjang, sehingga musim hujan terlambat, atau mundur dari jadwal biasa, di wilayah penyangga pertanian di Kudus dimana kekeringan ini sudah terjadi sejak sebulan lalu dan para petani juga mengeluhkan gagal panen akibat fenomena ini.
Dari Data Dinas Pertanian Kudus, Beberapa daerah yang mengalami puso pada pertanian padi mereka, seperti di Mejobo terdapat sekitar 261 hektare dan Di Jekulo 72 Ha tanaman Jagung mengalami keggalan panen akibat cuaca ekstrim tersebut.
Memesuki musim tanam ke tiga untuk wilayah pertanian Undaan dan Musim Tanam ke dua bagi wilayah Mejobo, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kudus, Ir. Budi Santoso, menghimbau kepada para petani agar di upayakan melakukan penanaman non padi, seperti dengan melakukan penanaman Jagung varietas tertentu P1 atau P21.
Sementara ditanyakan mengenai antisipasi kekeringan yang berdampak pada sulitnya air, Budi Santoso menjelaskan kita akan maksimalkan sumber air yang ada, namun bila tidak memungkinkan kita akan buat sumur pantek atau sumur artesis..
Selama musim kemarau ini, pihaknya menganjurkan agar petani menggantinya dengan tanaman yang membutuhkan air sedikit. (YM/RM)