KUDUS, isknews.com – Musim Tanam (MT) 1 pada 2015 ini, yang dimulai awal Oktober lalu, bisa disebut berjalan lancar. Penanaman padi oleh petani, tidak hanya terjadi Kecamatan Undaan, sebagai daerah penyangga hasil pertanian di Kabupaten Kudus, melainkan juga di empat kecamatan lainnya yang mempunyai lahan pertanian produktif. “Sampai akhir Oktober 2015, lahan sawah yang sudah ditanami padi, pada pelaksanan MT – 1, sudah mencapai luas 3.590 hektar,” kata Kepala Bidang Tanaman dan Holtikultura Dinas Pertanian, Perikanan, Kehutanan Kabupaten Kudus, Ir Harsito MM.
Dihubungi isknews.com, Rabu (4/11), di ruang kerjanya, dia mengungkapkan, dari luas lahan sawah yang sudah ditanami padi 3.590 hektar itu, sebagian besar berada di Kecamatan Undaan, yakni seluas 3.460 hektar, disusul Kecamatan Jekulo seluas 102 hektar, Dawe 20 hektar, Kaliwungu dan Jati, masinng-masing 3 dan 5 hektar. Jenis padi yang ditanam bervariasi, juga waktu dimulainya tanam, sehingga usia tanaman pun tidak sama. “Kalau dibuat rata-rata, usia tanaman padi yang sekarang ini, antara 2 minggu – 1 bulan.”
Dengan telah dimulainya MT-1 pada awal Oktober lalu, menurut Harsito, diharapkan pada awal Januari 2016, sudah bisa panen raya, terutama di Kecamatan Undaan, yang pengairan irigasi teknisnya lancar, setelah dibukanya pintu air Waduk Kedungombo. Sehingga diharapkan target produksi padi yang dibebankan Provinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten Kudus pada 2015 ini, sebanyak 152.320 ton gabah kering giling (GKG), bisa tercapai. “Dengan produktivitas padi yang mencapai 7 ton lebih per hektarenya, bisa diharapkan pada tahun ini, Kudus kembali surplus beras seperti tahun-tahun sebelumnya.”
Hasil panen yang tinggi, yang bisa diharapkan untuk pencapaian produksi padi di atas target itu, memang hanya pada MT-1, yang bisa mencapai rata-rata 8-10 ton per hektar, karena pada bulan-bulan berlangsungnya MT-1 itu (Oktober-Desember), cuaca mendukung dan serangan hama tingkatannya kecil. “Hasil panen akan menurun, sampai hanya 6 ton per hektar, saat suplay air terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya serangan hama wereng,” tutur Kabid Tanaman dan Holtikultura itu.
Menyinggung tentang produksi beras, pada 2014 lalu, dia menerangkan, dari Januari hingga Desember, mencapai sebanyak 80.805 ton, mengalami surplus 11.725 ton, dari tingkat kebutuhan beras sebanyak 69.080 ton. “Sekarang ini, luas lahan sawah di Kabupaten Kudus yang tersebar di sembilan kecamatan mencapai total 20.653 hektare, yang sekitar 14.929 hektar di antaranya adalah sawah irigasi teknis, sisanya sawah tadah hujan.” (DM)