Semarang, isknews.com – PT Nojorono Kudus secara resmi meluncurkan buku hasil penelitian yang membahas manfaat buah parijoto di Semarang. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Nojorono dengan Universitas Soegijapranata Semarang.
Buku tersebut mengulas secara komprehensif kandungan, manfaat kesehatan, dan potensi ekonomi buah parijoto, yang dikenal sebagai buah khas dari wilayah Kudus dan sekitarnya.
Acara peluncuran buku juga dirangkaikan dengan kuliah umum yang diadakan oleh Universitas Soegijapranata, menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang. Fokus diskusi adalah pentingnya buah parijoto dilihat dari sudut pandang ilmiah, mencakup kandungan nutrisi, potensi manfaat kesehatan, serta peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengolah dan memasarkan produk berbahan dasar parijoto.
Kuliah umum ini dimoderatori oleh Dr. Alberta Rika Pratiwi, Dosen Teknologi Pangan dari Universitas Soegijapranata. Sesi diskusi menampilkan tiga narasumber utama, yaitu Arief Goenadibrata, Direktur PT Nojorono Tobacco International, Triyanto R Soetardjo, seorang pelaku UMKM Parijoto, serta Dr. Victoria Kristina Ananingsih, Praktisi dan Dosen Teknologi Pangan dari Universitas Soegijapranata, Semarang, (10/09/2024) lalu.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, mahasiswa, serta pelaku UMKM. Mereka berkumpul untuk mendapatkan wawasan mengenai potensi besar buah parijoto, baik sebagai komoditas lokal maupun produk ekspor di masa mendatang. Para narasumber memaparkan pentingnya pendekatan ilmiah dan inovasi dalam pengolahan buah parijoto agar dapat bersaing di pasar domestik dan internasional.
Stefanus JJ Batihalim, Ketua Pembina Yayasan Kesejahteraan Bangsa Nasional (YKBN), yang juga terlibat dalam acara tersebut, menekankan pentingnya sinergi antara kebutuhan pasar dan ketersediaan buah parijoto.
“Peningkatan kualitas dan cara produksi yang tepat, didukung dengan penelitian yang mendalam, akan membantu meningkatkan daya saing produk olahan parijoto, khususnya untuk pasar ekspor,” jelas Stefanus dalam sambutannya.
Sementara itu, Arief Goenadibrata dari PT Nojorono Tobacco International menegaskan bahwa perusahaannya melihat potensi besar dalam diversifikasi produk berbahan dasar buah parijoto. Menurutnya, parijoto memiliki kandungan gizi yang berlimpah dan dapat diolah menjadi berbagai produk pangan bernilai tinggi.
“Kami selalu mencari inovasi yang dapat memberikan nilai tambah. Buah parijoto adalah salah satu komoditas yang sangat menjanjikan, dan kami akan terus mendukung penelitian lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman tentang manfaat buah ini,” ujarnya.
Dalam presentasinya, Dr. Victoria Kristina Ananingsih menguraikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa buah parijoto kaya akan antioksidan dan nutrisi penting lainnya. Ia menjelaskan bahwa buah ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suplemen kesehatan dan bahan pangan yang dapat mendukung gaya hidup sehat.
Triyanto R Soetardjo, sebagai pelaku UMKM yang telah lama berkecimpung dalam produksi olahan parijoto, berbagi pengalaman mengenai tantangan dan peluang dalam memasarkan produk berbasis buah lokal ini. Ia menekankan pentingnya dukungan dari pihak akademisi dan industri untuk meningkatkan mutu produksi dan memperluas pasar produk olahan parijoto.
Kolaborasi antara PT Nojorono, Universitas Soegijapranata, YKBN, dan para pelaku UMKM disambut antusias oleh para peserta kuliah umum. Mereka berharap upaya ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pengembangan buah parijoto sebagai komoditas unggulan dari Kudus.
Acara peluncuran buku ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan riset dan promosi buah parijoto. Dengan dukungan dari berbagai pihak, buah ini diharapkan dapat semakin dikenal luas dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. (YM/YM)
