Pacu Kemampuan Individu, MilkLife Soccer Challenge 2023 Kudus Gelar Adu Ketangkasan

oleh -1,319 kali dibaca
Adu ketangkasan sepak bola three on three yang menantang peserta bertanding di atas lapangan berukuran 4x6 meter dengan durasi 5 menit (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Dalam event kejuaraan MilkLife Soccer Challenge 2023 yang diadakan di Supersoccer Arena Kudus, mulai Kamis (15/6) hingga Minggu (18/6). Ternyata tak hanya digelar pertandingan sepak bola putri yang mempertemukan 32 sekolah dasar di Kudus saja, namun juga memberikan kesempatan bagi para siswi unjuk kebolehan mengolah ‘si kulit bundar’ melalui Skill Challenge.

Sejumlah lomba ketangkasan mulai dari passing & control, three on three, dribbling, shooting on target hingga penalty kick digelar untuk melihat sejauh mana bakat ratusan peserta yang terbagi dalam dua kelompok usia yakni U-10 dan U-13.

Timo Scheunemann, pelatih kenamaan Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Pemain Usia Dini PSSI turut hadir memantau langsung jalannya MilkLife Soccer Challenge 2023. Timo mengatakan, hadirnya Skill Challenge dapat memacu potensi dan kemampuan para siswi secara individu seputar penguasaan teknik dasar dalam sepak bola. Kegiatan ini dikemas secara fun juga kompetitif, untuk membangkitkan kecintaan dan motivasi untuk meraih kemenangan.

“Karena kan peserta ini kebanyakan memang dari nol, hanya beberapa yang punya skill yang cukup mumpuni. Jadi memang harus belajar beragam teknik dasar untuk diaplikasikan di lapangan ketika mereka bertanding sebagai tim. Sehingga pada gelaran MilkLife Soccer Challenge berikutnya kami bisa melihat perkembangan mereka dan apa yang perlu dievaluasi untuk menjadi lebih baik,” kata Timo di sela-sela jalannya pertandingan, Jumat (16/06/2023).

Pada Skill Challenge, salah satu teknik yang dipertandingkan adalah dribbling. Sebuah teknik dasar yang paling penting dan menjadi kunci dalam bermain sepak bola, untuk memiliki reaksi yang cepat dan penguasaan bola. Para siswi ditantang untuk mengitari lintasan dengan rintangan beberapa kerucut berukuran 4 meter di setiap sisinya.

Sementara passing and control dimainkan oleh tiga siswi dengan model lintasan passing segitiga, ukuran sisi 4 meter. Dengan tujuan agar para siswi untuk memahami keadaan lawan dan posisi tim di sekitarnya, serta melatih ketajaman untuk memanfaatkan peluang gol. Lalu three on three peserta bertanding di atas lapangan berukuran 4×6 meter dengan durasi 5 menit.

Sedangkan pada shooting on target, para siswi ditantang untuk menendang bola ke arah beberapa target dengan poin yang menentukan kemenangan mereka, dengan tujuan meningkatkan akurasi tendangan. Sama halnya dengan penalty kick untuk membiasakan peserta mengarahkan bola ke gawang yang dapat menciptakan poin di pertandingan sungguhan.

Timo berharap, melalui kejuaraan ini kelak akan lahir pesepakbola putri handal yang kelak bisa membangkitkan kejayaan sepak bola putri Indonesia seperti beberapa dekade lalu. Hal itu bisa terwujud jika ekosistem cabang olahraga ini berputar dengan baik, salah satunya dengan banyaknya kejuaraan yang rutin digelar.

Salah satu pemenang Skill Challenge pada kelompok usia U-10 ialah adalah para siswi dari MIM Al Tanbih. Mereka berhasil memboyong dua piala sekaligus untuk tantangan penalty kick dan three on three. Fany Indria Meyzha yang menjadi penentu kemenangan timnya pada penalty kick mengatakan, ia sangat bangga dengan capaian tersebut. (Istimewa)

“Kejuaraan-kejuaraan seperti ini menjadi pondasi sebelum mereka melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, mulai dari masuk sekolah sepak bola (SSB) hingga menjadi pemain nasional. Kami ingin agar para siswi punya rasa senang dulu bermain bola, selanjutnya baru dibina sesuai jenjang,” papar Timo.

Salah satu pemenang Skill Challenge pada kelompok usia U-10 ialah adalah para siswi dari MIM Al Tanbih. Mereka berhasil memboyong dua piala sekaligus untuk tantangan penalty kick dan three on three. Fany Indria Meyzha yang menjadi penentu kemenangan timnya pada penalty kick mengatakan, ia sangat bangga dengan capaian tersebut.

“Saya senang bisa mencetak gol di penalty kick tadi dan akhirnya tim saya bisa menang. Apalagi sebelumnya juga menang di three on three. Semoga saya dan teman-teman bisa menjadi juara di MilkLife Soccer Challenge 2023, supaya orangtua, pelatih, guru, dan kepala sekolah bangga,” ucap Fany.

Skill Challenge masih akan bergulir sampai Sabtu, 17 Juni 2023 dan penentuan pemenang untuk kelompok usia U-13. Sementara, pada Minggu (18/6) akan diselenggarakan babak final sepak bola putri di dua kelompok usia. Berikut daftar pemenang Skill Challenge kelompok usia U-10 pada kejuaraan MilkLife Soccer Challenge 2023:

Dribbling: Juara 1 : SD NU Nawakartika, Juara 2 : SD 2 Adi Warno, Juara 3 : SD Cahaya Nur dan MIN Kudus. Passing and Control: Juara 1 : SD 2 Rejosari, Juara 2 : SDIT Umar Bin Khatab, Juara 3 : SD NU Nawakartika dan SD 2 Adi Warno. Three on Three: Juara 1 : SD NU Nawakartika, Juara 2 : MIM Al Tanbih, Juara 3 : SD Cahaya Nur dan SD MIN Kudus. Shooting on Target: Juara 1: SD Kalirejo, Juara 2 : SD Kansius, Juara 3 : SD Islam Nurul Yasin dan SD Melati Lor. Penalty Kick: Juara 1: MIM Al Tanbih, Juara 2 : SD NU Nawakartika, Juara 3: SD Cahaya Nur dan SD Rejosari. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.