PDPM Kudus Diskusi Bareng Prof Dadang Kahmad Bedah Percik Pemikiran Tokoh Muhammadiyah Untuk Indonesia

oleh -1,890 kali dibaca
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad

Kudus, isknews.com – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kudus, dalam rangkaian menyemarakkan Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah periode Muktamar ke 17, pagi tadi menggelar diskusi dan bedah buku “Percik Pemikiran Tokoh Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan” di Aula Muhammadiyah Kudus, Minggu (09/09/2019).

Diskusi menghadirkan narasumber Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad, yang juga ketua Majlis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, dalam diskusi yang membedah buku terbitan MPI PP Muhammadiyah Jakarta.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad yang juga ketua Majlis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah dalam bedah buku “Percik Pemikiran Tokoh Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan” di Aula Muhammadiyah Kudus (Foto : YM)

Pada uraian pembukanya Dadang mengaku kagum dengan berbagai pemikiran para tokoh Muhammadiyah. Yang tertuang dalam tulisan di buku tersebut, terutama mereka yang berkhidmat sebagai pimpinan dari awal berdirinya persyarikatan hingga saat ini.

“Bayangkan saja KH Ahmad Dahlan dan Ki Bagus Hadikusumo pikirannya bisa mengubah negara ini, dalam buku ini sarat dengan pemikiran-pemikiran mulia dari generasi ke generasi Muhammadiyah dari KH Ahmad Dahlan sampai orang terakhir sekarang,” ungkapnya.

Buku tersebut menyajikan sebanyak 60 nama tokoh dan percik pemikirannya. Disusun secara urut alfabetik mulai dari tokoh berawalan nama huruf A yakni Ahmad Badawi, sampai tokoh berawalan nama huruf Z yakni Zainuddin Fananie.

Menurut Dadang, karena keterbatasan dan tidak menginginkan buku yang terlalu tebal maka akan diterbitkan lagi buku selanjutnya.

“InsyaAllah ada jilid kedua dan jilid ketiga yang isinya menampung pemikiran tokoh-tokoh lain yang diperkirakan ada 300 sampai 400 orang,” imbuhnya.

“Saya kira buku seperti ini memberikan informasi kepada masyarakat luas bahwa itulah Muhammadiyah. Semoga buku ini mamput memberi pengaruh yang besar kepada bangsa, dan ini merupakan bagian dari tawadu’nya Muhammadiyah,” ungkapnya.

Dadang juga menyoroti situasi intelektual, pasca reformasi bahwa orang cenderung mencari solusi dalam kehidupan batin sehingga, yang berkembang di masyarakat sekarang ini adalah etika universal.

“Orang tidak lagi membeda-bedakan trimordialisme, sehingga muslim itu cair saja. Orang berbuat baik tidak lagi membeda-bedakan dari mana asal, etnis, budaya, dan agama,” jelas Dadang.

Menurutnya, hal tersebut justru mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Pemikiran-pemikiran seperti itu kata dia hanya dicapai dari orang-orang yang mencapai tingkat peradaban yang tinggi.

Hadir dalam acara tersebut ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Dr Achmad Hilal Madjdi, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Jamaluddin Kamal dan sejumlah aktifis Pemuda Muhammadiyah serta jamaah pengajian rutin Ahad pagi PDPM Kudus. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.