Kudus, isknews.com – Kantor Kementerian Agama kabupaten Kudus, melalui Seksi Pendidikan Agama Dan Keagamaan Islam, Kamis 27 April 2017 telah mengadakan kegiatan Wawasan Rahmatan lil’Alamin Dan Perspektif Multikultural bagi pelajar SMA/SMK Tahun 2017 di Hotel @Hom Kudus.
Ketua panitia acara, Sholichul Hadi, Staff Pendidikan Agama Islam, mengatakan, Acara tersebut diikuti 40 pelajar dari SMA/SMK se Kabupaten Kudus.
Dalam kegiatan ini panitia menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Kepala kantor Kemenag kabupaten Kudus, menyampaikan materi Kebijakan Kementerian Agama dalam Penyelenggaraan Wawasan Islam Rahmatan Lil’alamin; Kabid Dikdas Disdikpora Kudus, Kasmudi menyampaikan kebijakan disisipkan dalam layanan pendidikan agama islam berbasis wawasan islam Rahmatan Llil’alamin.
Selanjutnya Subhan Kanit V Satuan intelejen Keamanan Polres Kudus, menyampaikan “menangkal radikalisme dan menjaga kedaulatan NKRI menurut islam”, lalu ada Pengawas PAIS SMA/SMK kabupaten Kudus, Kusyanto menyampaikan “Konsepsi Islam Rahmatan Lil’alamin”.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kudus, dalam paparannya menjelaskan Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT untuk dijadikan rahmat bagi alam semesta sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an surat Al- Ambiya ayat 107 yang artinya “ dan kami tidak mengutus engkau ( Muhammad ) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Islam sebagai Rahmatan Llil’alamin, dimana Islam merupakan agama membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuh-tumbuhan, ditambahkan pula wawasan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi SMA/SMK dalam rangka memberikan wawasan dan pengetahuan tentang konsep multicultural.
Pendidikan agama, menurutnya bukan hanya diajarkan di dalam kelas saja, melainkan juga di luar kelas, dalam interaksi social dimana terdapat berbagai perbedan kultur serta status social. Nilai nilai multicultural dalam ajaran Islam yang harus diajarkan meliputi nilai-nilai keadilan, memperlakukan orang lain secara seimbang dan tidak melihat dari aspek social katanya
Selanjutnya ditambahkan pula Kebijakan Kemenag yaitu Program Kerukunan Umat Beragama; Program Pengembangan Wawasan Multikultural; Pendekatan terhadap Penganut faham Radikal liberal; Optimalisasi Media dan Dialog Lintas Agama dan Budaya
Maju mundurnya Negara terletak pada remaja atau generasi mudanya. Sehingga para siswa harus bisa memanfaatkan waktu yang baik interaksi yang positif dengan belajar yang baik, sehingga kedepannya akan melahirkan generasi yang cerdas dan berkualitas yang mempunyai nilai-nilai keislaman. Selanjutnya dengan adanya kegiatan ROHIS ( Rohani Islam ) di sekolah maka akan membekali diri seorang siswa dengan ilmu dunia dan akherat. sedikit ilmu tapi bermanfaat dari pada banyak ilmu tapi tidak bermanfaat. (AJ/isknews.com)