Pembangunan tiga gedung baru di KIHT Megawon Mulai dikerjakan, Nilainya Rp 4.1 M

oleh -1,480 kali dibaca
Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati saat menjelaskan kepada awak media proses pembangunan 3 gedung baru di kawasan IHT Megawon Kudus, Selasa, 08/11/2022 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com -Pembangunan tiga gedung baru di di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) yang dulu dikenal dengan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Megawon Kudus, saat ini sedang dikerjakan. Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus mulai mengebut pembangunan ketiga gedung yang akan berdampingan dengan sejumlah gedung lama di kawasan tersebut.

Menurut Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati total pembangunan gedung baru di Kawasan tersebut anggarannya mencapai Rp 4,1 miliar, luasan bangunan yang berbeda pada tiap gedungnya.

“Saat ini kita sedang membangun tiga gedung yang masing-masing berbeda besarannya yakni gedung L yang anggarannya Rp 1,1 miliar, gedung M Rp 1,3 miliar, dan gedung N Rp 1,7 miliar,” ujarnya, Selasa (08/11/2022).

Alasan anggaran berbeda, menurut Rini dikarenakan luas gedung yang berbeda. Gedung L luasnya 200 meter persegi, M 300 meter persegi, dan N seluas 400 meter persegi. Kemudian di gedung L sendiri nantinya akan ditambah Genset yang berguna untuk seluruh gedung di KIHT. 

Sejauh ini, Rini mengungkapkan bahwa pengejaran gedung sudah mulai dilakukan. Terutama Gedung L yang sudah mulai dikerjakan sejak 1 November 2022 lalu. 

“Kalau untuk gedung L sudah mulai pengerjaan sekitar 5 persen. Sementara gedung M dan N baru hari ini penyedia jasa akan menandatangan kontrak dan akan segera dikerjakan,” terang Rini. 

Sampai akhir Desember 2022 ini, meski dinilai mepet oleh sejumlah pihak, Rini optimis pengerjaan tiga tambahan gedung baru tersebut bisa selesai pada akhir bulan depan. Pihaknya menyebut, alokasi pengerjaan sampai 30 Desember.

“Kita optimis bisa selesai tepat waktu, bila mana nanti belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan, perpanjangan pengerjaan bisa dilakukan. ” tegasnya. 

Dikatakannya, tiga gedung baru tersebut akan disewakan kepada pihak pengusaha yang spesifikasi usahanya adalah di bidang Industri Hasil Tembakau.

“Dengan penambahan tiga gedung baru di KIHT ini, nanti akan langsung ditempati oleh tiga Industri Hasil Tembakau (IHT) yang sudah mendaftar dan berada di posisi waiting list terdepan pada catatan dinas kami,” kata dia.

Sejauh ini menurut Rini, ada 18 IHT di Kudus yang antre menempati KIHT. Sehingga dengan tambahan gedung bisa mengurangi antrean yang ada. 

Namun di sisi lain, tambahan tiga gedung baru memastikan bahwa area KIHT sudah tidak bisa lagi ditambah gedung baru. Kecuali tanah di belakang KIHT disewa untuk memperluas area KIHT yang ada. 

“KIHT ini sudah full (penuh), tanahnya sudah full. Paling nanti pemeliharaan gedung-gedung saja,” kata Rini. 

Rini menambahkan untuk penunjang fasilitas kawasan, pihaknya juga berencana membangun satu buah Musala dan Kantin dengan anggaran sekitar Rp 700 juta. 

“Tak hanya itu, saat ini juga sedang berjalan pembangunan taman diluar pagar depan sudah dilaksanakan untuk mempercantik kawasa, dikerjakan melalui penunjukan langsung dengan anggaran senilai 190 juta,” tambahnya.

Saat ini untuk mengoptimalkan dan memusatkan sejumlah IHT di Kudus, Pemerintah Kabupaten Kudus menganggarkan rencana pembangunan Sentral Industri Hasil Tembakau (SIHT).

“Rencananya di daerah Mijen Kaliwungu Anggaran ini merupakan kucuran dari DBHCHT dengan nilai sebesar Rp 18 miliar melalui APBD 2022. Dengan tujuan, menampung IHT di Kudus yang sudah mengantre lama,” ungkap dia. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.