Kudus, isknews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus berkomitmen memperbaiki infrastruktur pendidikan melalui percepatan proyek rehabilitasi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan.
Salah satu proyek yang kini sedang berjalan adalah rehabilitasi dua ruang kelas di SMPN 1 Jekulo, yakni kelas 8D dan 8E, yang dilakukan demi mendukung suasana belajar yang lebih kondusif bagi siswa.
Proyek ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 315 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Dalam peninjauan yang dilakukan pada Kamis (7/11/2024),
Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada, menekankan bahwa pengerjaan proyek ini diharapkan selesai dalam 45 hari kalender sejak kontrak dimulai pada 30 Oktober 2024. “Pengerjaan harus selesai sebelum akhir tahun agar siswa dapat kembali belajar dengan nyaman,” jelas Harjuna.
Dengan terbatasnya lahan di SMPN 1 Jekulo, perbaikan ini juga mencakup dak beton pada atap ruang kelas. Langkah ini tidak hanya menambah daya tahan bangunan, tetapi juga membuka kemungkinan pengembangan bangunan vertikal pada tahun-tahun berikutnya untuk meningkatkan kapasitas sekolah.
Selain di SMPN 1 Jekulo, Disdikpora Kudus juga sedang melaksanakan proyek serupa di SMPN 2 Mejobo, SMPN 3 Bae, dan SMPN 1 Bae.
Bahkan, sebanyak 18 sekolah rusak lainnya yang didanai melalui APBD Perubahan 2024 juga mulai mendapatkan perhatian. Kepala Disdikpora berharap semua perbaikan selesai pada akhir tahun ini, sehingga proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah tersebut bisa berjalan optimal.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kudus, Mardjianto, turut mendukung percepatan rehabilitasi ini dan mendorong agar seluruh proyek dapat diselesaikan tepat waktu, mengingat akhir tahun semakin dekat.
“Kami ingin kualitas pembelajaran dan fasilitas pendidikan di Kudus meningkat sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman,” ungkapnya.
Dengan perbaikan infrastruktur yang semakin digenjot, diharapkan sekolah-sekolah di Kudus semakin siap dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut. (AS/YM)