Peringati Hari Anti Korupsi, Aksi Mahasiwa Kudus Kritisi Kinerja KPK Dibubarkan Polisi

oleh -951 kali dibaca
Para aktivis mahasiswa yang menamakan diri sebagai Komunitas Anti Korupsi Kudus saat memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia dengan gelar aksi di Balai Jagong kompleks GOR Kudus sesaat sebelum dibubarkan oleh aparat kepolisian Polsek Kota Kudus, Sabtu 08/12/2023 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Sedianya sebanyak puluhan mahasiswa dari sejumlah kampus di Kudus berencana memperingati hari anti korupsi sedunia dengan berkumpul di salah satu sudut taman di Balai Jagong Kompleks GOR Wergu Wetan Kudus.

Sebanyak 23 mahasiswa yang mengaku dari IAIN Kudus tersebut berniat menggelar aksi perenungan dengan menyalakan lilin, membaca puisi, membentangkan poster dan melakukan aksi teatrikal, mengkritisi buruknya progres pemberantasan koruspsi pemerintah dan Komisi Pemberantasan Korupsi) (KPK) yang dinilai lamban.

Namun pada sekitar pukul 19.00 WIB rencana aksi dari para aktivis yang menamakan diri sebagai Komunitas Anti Korupsi Kudus itu terpaksa harus dihentikan oleh sejumlah petugas Polsek Kota Kudus karena kegiatan tersebut dinilai tidak disertai izin dan pemberitahuan sebelumnya, Jumat (08/12/2023).

Dari pantauan media ini, pembubaran aksi oleh aparat polisi tak berseragam tersebut dilakukan dengan persuasif dalam suasana damai. Sebelumnya sejumlah anggota Polsek Kota Kudus sempat berdialog dan berdiskusi lama dengan koordiantor aksi terkait tidak diizinkannya menggelar kegiatan aksi dimalam hari dan tanpa disertai dengan izin dari pihak berwenang.

Meski mengaku sempat kecewa, Koordinator aksi dari komunitas anti korupsi, Abdurahman Zarkoni akhirnya bersedia membubarkan rencana aksinya tanpa aksi perlawanan dari pihaknya dan pulang meninggalkan lokasi aksi.

Zarkoni yang mengaku sangat kecewa atas larangan pihaknya pada malam hari ini bertepatan pada hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember kepada awak media menyampaikan bahwa ia dan kawan-kawannya sebelumnya sudah mempersiapkan kegiatan ini dengan matang hingga ke konsep aksi serta lokasinya.

Para aktifis saat membentangkan poster tentang lemahnya pemberantasan korupsi di Indonesia (Foto: YM)

“Saya kecewa karena kita sudah mengkonsep sedimikian rupa serta sudah mlibatkan teman-teman yang sepaham dengan kami terkait lemahnya pemberantasan korupsi, namun dibatalkan begitu saja,” jelasnya.

Ia berulangkali menyebut bahwa tujuan dari aksinya tersebut untuk mengkritik lemahnya kinerja pemberantasan korupsi oleh pemerintah dan KPK.

“Kami sudah sangat siap dan berani menggelar aksi tapi belum bisa kesampaian karena tidak bisa menyuarakan kekecewaan kami dan semakin kecewa karena dibatalkan,” katanya.

Dijelaskannya, aksi itu mereka lakukan dengan tujuan memberikan kritik atas lemahnya kinerja pemerintah dan lembaga anti rasuah KPK. Mereka terlihat sangat kecewa karena langkahnya untuk berdemokrasi malah dibatasi.

“Katanya belum izin dan tidak dibolehin, akhirnya dibubarkan,” kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Kota, IPTU Subkhan saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan menghalang-halangi warga untuk menggelar kegiatan aksi apapun selama semua persyaratan administrasinya dilengkapi.

“Apalagi ini kan menjelang Pemilu, sehingga memang sudah ada aturan dari pemerintah bahwa semua bentuk kerumunan massa dalam bentuk apapun harus dilaporkan terlebih dahulu kepada kami, agar kamipun bisa mempersiapkan prosedur pengamanannya secara baik dan terukur,” ujar Iptu Subkhan saat ditemui di lokasi.

Tidak ada sedikitpun kami berniat buruk atas aksi yang digelar, namun ia menyebut bahwa kegiatan tersebut belum memiliki izin sehingga tidak dapat menggelar pada malam hari ini.

“Silahkan selesaikan dulu prosedur yang sudah ditetapkan. Kami tidak melarang, namun kami juga perlu mengantisipasi agar kegiatan seperti ini dapat lebih dikondisikan untuk menjaga ketertiban di lingkungan masyarakat, apalagi ini dilakukan pada malam hari,” tandasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.