Petani Besito dan Karangmalang Panen Raya Jagung Hibrida

oleh -1,326 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Petani di dua desa di Kecamatan Gebog, yakni Desa Besito dan Karangmalang Senin (21/9), melakukan panen raya jagung hibrida. Panen bagian yang merupakan dari Program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PIT), dipusatkan di lahan sawah mlik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Besito Makmur, di Besito, dilanjutkan sarasehan di lapangan tempat penggilingan padi, desa setempat. Program GP-PIT, adalah kerjasama terpadu antara Dinas Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dengan TNI AD, yang melibatkan sejumlah anggota TNI dalam panen raya tersebut.
Panen raya jagung secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Perikanan, Kehutanan Kabupaten Kudus, yan diwakili Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan, Harsito, Komandan Koramil Gebog Kapten TNI Sukaryono, dan pimpinan Muspika Kecamatan Gebog, dan ketua Gapoktan Besito Makmur Muhammad Barkan.
Jagung yang sudah dipanen, saat itu juga diukur dengan memetik dari lahan ukuran 2 x 2 meter. Hasilnnya, untuk lahan sawah di Desa Besito, dari panen lahan ukuran 2 x 2 meter, menghasilkan sebanyak 13 tongkol jagung, yang setelah dilakukan penimbangan, beratnya mencapai 13 kiogram. Setelah dikalikan dengan hitungan hektar, hasil panen total per hektar mencapai 10,62 ton jagung kering, per hektar.. Total lahan sawah yang ditanami jagung, di Besito seluas 20 Ha, terbagi di dua tempat, yakni di sebelah barat sungai 5 Ha, dan sebelah timur sungai 15 Ha.
Sedangkan hasil panen untuk lahan sawah di Karangmalang, dengan luas lahan 15 hektar, hasil dari lahan ukuran 2 x 2 meter , hasilnya sebanyak 47 tomgkol jagung, dengan berat sama dengan Besito, 10,62 tahun per hektar. Jagung itu setelah dipanen dijual pipilan (dipetik dar tongkolnya), dengan harga Rp 3.400 per kilogram.
Menurut Muhammad Barkan, dengan harga jagung Rp 3.400 per kilogram, keuntungan yang diperoleh petani cukup besar, termasuk beaya produksi yang dikeluarkan, mulai dari pengolahan lahan hingga pemupukan, yang totalnya mencapai sekitar Rp 2.600.000 per hektar. “untuk jumlah areal lahan sawah di Besito yang ditanami jagung hibrida, semuanya seluas 25 hektar.” (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :