Kudus, isknews.com – Pabrik Gula (PG) Rendeng yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara menargetkan penggilingan 312 ribu ton tebu selama musim giling tahun ini.
Proses penggilingan direncanakan berlangsung selama 120 hari, dimulai pada 4 Mei hingga pertengahan Oktober 2025.
“Untuk tebunya 312 ribu ton, semoga kita bisa giling semuanya tahun ini. Hasil dari pergilingan targetnya sekitar 20 ribu ton gula,” ujar Direktur Keuangan PT SGN PG Rendeng, Haryanto, saat ditemui usai acara persiapan giling di area pabrik, Kamis (24/4/2025).
Dibanding tahun lalu, target produksi gula tahun ini mengalami kenaikan sebesar 20 persen. Tahun sebelumnya, PG Rendeng memproduksi sekitar 10 ribu ton gula. Haryanto menjelaskan, kenaikan target ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari perluasan areal tanam, perbaikan teknis budidaya, hingga dukungan pemerintah pusat.
“Ada petani yang memperluas lahannya, ada juga yang meningkatkan praktik budidaya dan pemupukan. Kami dari PG juga turut serta dalam penyediaan bibit berkualitas. Semua itu berkontribusi pada peningkatan produksi,” ungkapnya.
Dengan target rendemen 7,15 persen, Haryanto optimistis bisnis tebu tahun ini akan semakin menarik bagi petani. “Kalau dengan rendemen seperti itu dan harga dasar yang ditetapkan cukup bagus, tentu petani akan merasa senang. Ini peluang besar bagi mereka,” katanya.
PG Rendeng sendiri menerima pasokan tebu dari berbagai wilayah sekitar yang dikenal dengan sebutan Muria Raya, bahkan beberapa dari kawasan dekat Semarang juga turut menyuplai.
“Persaingan antar pabrik gula memang ada. Tapi kami optimis dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan tahun ini,” ujarnya.
Untuk persiapan penggilingan, PG Rendeng juga telah melakukan peningkatan investasi pada infrastruktur pabrik. Perbaikan dilakukan di berbagai lini mesin agar proses produksi berjalan optimal.
“Kita menyebutnya debottlenecking, yaitu memperlancar setiap titik proses produksi agar hasil rendemennya bisa maksimal. Tahun ini investasi untuk peralatan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” jelas Haryanto.
Ia menambahkan, secara keseluruhan, kesiapan pabrik untuk memasuki musim giling sudah mencapai 95 persen. “Kami siap, dan semoga target bisa tercapai dengan baik,” imbuhnya.
Terkait dukungan dari pemerintah pusat, Haryanto menyebut program Suasembada Gula menjadi payung kebijakan penting. Pemerintah telah memberikan dukungan harga agar petani tetap semangat menanam, serta kebijakan impor yang mendukung stabilitas pasokan dan harga gula secara nasional.
Menutup acara, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan apresiasi atas konsistensi PG Rendeng dalam melestarikan tradisi giling tebu sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
“Sudah turun-temurun dilakukan PG Rendeng. Kita doakan tahun ini targetnya bisa tercapai, bahkan bisa sampai 300 persen,” ujar Sam’ani.
Ia juga mendorong agar kegiatan giling dapat menjadi momen kolaboratif dengan UMKM dan sektor pariwisata.
“Dulu ada UMKM-UMKM yang jualan saat giling, kita hidupkan lagi. Ini juga bisa jadi event wisata dengan mengangkat budaya lokal, seperti tradisi pedusan yang tadi ditampilkan,” pungkasnya. (YM/YM)