Polisi Ringkus Dua Suporter Persijap Usai Laga Melawan Persipa dan Mengeroyok Warga Kudus

oleh -1,419 kali dibaca
Dua suporter Persijap Jepara MR (23) dan MA (23) yang melakukan pengeroyokan terhadap warga Kudus saat melintas di Kudus usai Laga melawan Persipa Pati di Pati, Jumat 6/12/24 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic menggelar konferensi pers terkait insiden pengeroyokan terhadap warga Kudus saat rombongan suporter Persijap Jepara melintasi wilayah Kudus, sekitar pukul 19.30 WIB, usai pertandingan Liga 2 Pegadaian yang mempertemukan Persipa Pati melawan Persijap Jepara di Stadion Joyo Kusumo, Pati, Minggu (1/12/2024) lalu.

Insiden ini menyebabkan seorang warga Kudus menjadi korban penganiayaan. Korban, berinisial IPA (23), diketahui berasal dari Desa Ngembal Kulon, Jati, Kudus. Ia tengah dalam perjalanan pulang dari Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, ketika terjebak di tengah rombongan besar suporter Persijap di Jalan Lingkar Timur yang melintas di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kudus.

“Kejadian ini diduga melibatkan beberapa pelaku dari rombongan suporter. Korban mengalami luka serius, termasuk luka robek di bagian belakang telinga, dahi, dan beberapa bagian tubuh lainnya,” ujar Kapolres di Mapolres Kudus, Jumat (06/12/2024).

Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian berhasil menangkap dua tersangka, yakni MR (23) asal Desa Ujung Pandang, Kecamatan Welahan, Jepara, dan MA (23) asal Desa Mayong, Kecamatan Mayong, Jepara.

“Kedua tersangka mengakui keterlibatannya dalam pengeroyokan tersebut. MR diduga menendang tubuh korban, sementara MA melakukan aksi serupa serta melempar batu ke arah korban, banyak luka-luka ditubuh dan wajah korban,” terangnya.

Polisi menjerat kedua pelaku dengan Pasal 170 ayat 2 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara. Sejumlah barang bukti, seperti pakaian korban, stik baseball dan batu yang diduga digunakan dalam insiden tersebut, juga telah diamankan.

Kapolres Kudus mengingatkan pentingnya mematuhi aturan PSSI yang melarang kehadiran suporter tim tamu di wilayah lawan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Kami mengimbau kepada para suporter untuk mematuhi regulasi yang ada dan menghindari konflik. Jangan sampai ada korban lagi, terutama masyarakat yang tidak terlibat, seperti saudara IPA ini. Sepak bola harus menjadi ajang persatuan, bukan permusuhan,” tegasnya.

Korban saat ini telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan kondisinya mulai membaik. Kepolisian juga memastikan akan meningkatkan pengawasan di laga-laga mendatang untuk mencegah insiden serupa terjadi. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.