Kudus, isknews.com – Program Makan Bergizi (MBG) gratis mulai diterapkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Kudus sejak Senin (13/1/2025). Program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi siswa melalui paket makanan gratis yang didistribusikan langsung ke sekolah-sekolah.
Namun, di balik manfaatnya bagi para siswa, program ini memberikan tantangan tersendiri bagi pedagang kantin sekolah. Sejumlah pedagang kantin melaporkan adanya penurunan pendapatan sejak program ini mulai berjalan, karena sebagian besar siswa tidak lagi membeli makanan (nasi) di kantin.
Karena itu, banyak kantin terpaksa mengurangi porsi penjualan nasi atau beralih ke makanan ringan serta minuman.
Seperti yang dialami pedagang kantin sekolah di wilayah Kecamatan Mejobo, Kudus, yang enggan disebutkan namanya, Ia mengaku kini hanya menjual jajanan ringan dan minuman. Sebelumnya, ia menyediakan makanan berat seperti nasi dan lauk untuk sarapan dan makan siang para siswa.
“Sekarang saya hanya jual makanan ringan dan minuman. Sebelumnya banyak siswa yang beli nasi di kantin, tapi sejak ada program MBG sengaja saya tidak jual nasi,” ujarnya, Selasa (15/12/2025).
Pedagang tersebut juga menyebut bahwa rekannya sesama pedagang kantin di sekolah setempat, ada juga yang tetap menjual nasi buat sarapan pagi dengan jumlah terbatas, namun untuk siang tidak lagi jual nasi karena siswa-siswi sudah dapat makan gratis.
Diketahui, di Kabupaten Kudus, program MBG saat ini baru mencakup 3.263 siswa dari 17 sekolah mulai tingkat TK/PAUD hingga SMA sederajat di Kecamatan Mejobo. Paket makanan yang disiapkan pemerintah didistribusikan setiap hari untuk menjamin asupan gizi siswa.
Pemkab Kudus menyatakan bahwa untuk memastikan penyediaan makanan bergizi bagi seluruh siswa. upaya untuk memperluas cakupan program MBG masih dilakukan, termasuk penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (AS/YM)