,

Program Sekolah Adipangastuti Bakal Diterapkan di SMA 1 Kudus

oleh -1,369 kali dibaca
Segenap dewan guru dan karyawan di SMA 1 Kudus pada Kamis (27/6/2024) mendapatkan sosialisasi dari tim Solo Bersimfoni guna mensosialisasi model Sekolah Adipangastuti. (Foto: Aris Sofiyanto)

Kudus, isknews.com – Segenap dewan guru dan karyawan di SMA 1 Kudus pada Kamis (27/6/2024) mendapatkan sosialisasi dari tim Solo Bersimfoni guna pengenalan penerapan model Sekolah Adipangastuti.

Kepala SMA 1 Kudus, Sudiharto mengatakan, pihaknya bakal menerapkan model Sekolah Adipangastuti, yang tujuannya sendiri yakni membuat program pencegahan intoleransi dan kekerasan di sekolah dengan pendekatan milenial dan digital.

“Kegiatan sosialisasi ini merupakan rangkaian dari program sekolah Adipangastuti, kebetulan SMA Negeri 1 Kudus ditunjuk sebagai sekolah Adipangastuti,” kata Sudiharto kepada isknews.com

Menurutnya, sekolahnya kedepan akan menjalankan program Hasthalaku, yang mana diambil dari sumber kearifan lokal.

“Iya nanti Gotong Royong, Grapyak Semanak (ramah tamah), Guyub Rukun (kerukunan), Lembah Manah (rendah hati), Ewuh pekewuh (saling menghormati), Pangerten (saling menghargai), Andhap Asor (berbudi luhur), dan Tepa Slira (tenggang rasa). Nah itu perilaku positif yang bersumber dari kearifan lokal orang jawa dan ini bakal diterapkan di sekolah,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Solo Bersimfoni Farid Sunarto ditemui isknews.com di sela-sela kegiatan sosialisasi mengatakan, Solo Bersimfoni telah mengerjakan kerjasama dengan sejumlah sekolah formal SMA yang melaksanakan program Sekolah Adipangastuti.

“Kami Solo Bersimfoni merupakan Non Government Organization (NGO) melaksanakan program dari implementasi perpres tahun 2021 tentang pananggulangan ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, dimana tindakan yang bersifat fundamental, yaitu upaya pencegahan radikalisasi,” bebernya.

Selain itu, menurut Farid Sunarto, saat ini ada 14 sekolah SMA di Jawa Tengah yang sudah mulai mejalankan program tersebut.

“Banyak program Sekolah Adipangastuti ini, diantaranya membuat film ataupun podcast. Sekolah menerapkan program tersebut selama enam bulan yang dimasukkan ke sekolah formal.

Tujuannya yaitu membuat program pencegahan intoleransi dan kekerasan di sekolah dengan pendekatan milenial dan digital, untuk Jawa tengah itu ada SMA N 1 Semarang, Ambarawa, SMA 2 Boyolali, 2 Klaten, 1 Kartosuro, 3 Sragen, Sumberlawang, Gemolong, Karanganyar, 1 Solo, 7  Solo dan Sukoharjo itu Mojolaban 1 kemudian di SMA negeri 1 Wonogiri,” ujarnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :