KUDUS, isknews.com – Di Kabupaten Kudus, jumlah penderita penyakit HIV AIDS, pada 2015 ini, mecapai sebanyak 350 orang. Dari jumlah temuan penderita sebanyak 350 kasus itu. dalam urutan angka jumlah penderita HIV AIDS se Provinsi Jawa Tengah, berada di urutan atau ranking keenam.
Hal itu disampaikan oleh Kasie Promosi Kesehatan(Promkes) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Ismularso S Kes, saat bertindak sebagai nara sumber, pada Kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV AIDS, oleh Bagian Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, di SMK Duta Karya, Sabtu (7/11). Sekitar 100 siswa-siswi mengikuti kegiatan, yang baru pertama kali diselenggarakan di SMK Duta Karya itu.
Sebaimana tema dari kampanye tersebut, tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman seluas dan sedalam mungkin, kepada masyarakat khususnya generasi muda dan kalangan pelajar, sehingga tidak sekedar mengetahui informasi mengenai penyakit tersebut, akan tetapi juga mampu bertindak dan mengambil sikap, baik berupa memberikan pertolongan pertama kepada penderita HIV AIDS, dan perlakuan terhadap penderita HIV AISD dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat.
Harapan atau pencapaian dari diselenggarakanya Kampanye ABAT HIV AIDS, adalah dengan adanya jumlah penderita HIV AIDS di Kabupaten Kudus, tidak akan ada penderita baru. Jumlah 350 orang penderita HIV AIDS itu, adalah data kasus atau temuan dalam kurun waktu enam tahun terakhir, yakni sejak 2008 – 2015 di Kabupaten Kudus. Sementara data sampai pada 2014 lalu, jumlah temuan kasus HIV AIDS di Kudus sebanyak 240 kasus, dengan jumlah yang meninggal sebanyak 49 orang.
“Sedangkan yang menyangkut perlakuan terhadap penderita HIV AIDS, adalah tidak adanya perlakuan disminikratif , terhadap mereka, “ kata Ismularso.
Antusias peserta mulai tampak, manakala sampai pada meteri tentang bagaimana mengetahui seseorang telah terinfeksi HIV AISD. Ismularso menerangkan, untuk mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan Test HIV dapat dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika seseorang merasa telah melakukan aktifitas yang beresiko HIV, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan test. Penanganan yang dini dan tepat akan menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini.
Jika hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan pemeriksaan CD4 dan viral load test. Sel CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini penting karena setelah lama terinfeksi HIV, jumlah sel CD4 semakin menurun. Ini tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak. Semakin rendah jumlah CD4, semakin mungkin kita akan jatuh sakit. Jumlah CD4 adalah ukuran kunci kesehatan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun tubuh.
Mengenai cara menghindari kemungkinan terserang HIV AIDS, para penderita dapat melawan virus ini dengan menguatkan sistem imun, makanan bergizi tinggi, istrihat yang cukup dan hindari stress dan berkonsultasi ke dokter secara rutin. Menguatkan sistem imun dan menjaganya agar tetap kuat adalah sangat penting. “Penyakit ini tak lagi mematikan selama penderita memahami dengan baik agaimana cara penanganannya. Penderita bisa hidup normal dan tidak perlu merasa minder dengan keadaan yang ia alami,” tegas Kasie Promkes DKK Kabupaten Kudus itu. (DM)