Ratusan Design Sarung Batik Hand Print Banjir Peminat : Kualitas Tidak Kalah Bagus

oleh -1,425 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Murah tapi tidak murahan. Istilah itu nampaknya cocok disematkan untuk salah satu produk sarung batik lokal Kudus yang sudah membanjiri pasar Indonesia.

Sarung batik buatan Budi Wicaksono (39 tahun) yang dibranding dengan sebutan Al-Hazmi ini bahkan sudah mancanegara. Laris di Singapura, Yaman, bahkan London.

Warga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus ini mengungkapkan bagaimana sarung batik produksinya bisa menarik banyak peminat. Salah satu alasannya ialah karena pihaknya menjaga kualitas produk dengan harga yang sepadan.

Budi, sapaan akrabnya, menceritakan, mulanya dia hanya menjual batik tulis yang harganya memang terbilang tinggi. Harga tinggi ini tentunya sesuai dengan kualitas yang diberikan dari batik tulis itu sendiri.

Lantaran harga tersebut tidak bisa menyasar seluruh kalangan, pihaknya pun berinisiatif membuat produk sarung batik hand print sebagai alternatif menurunkan harga.

“Kalau yang sarung batik hand print harganya Rp 100 ribuan sudah dapat,” katanya.

Meskipun harganya relatif jauh lebih murah, Budi menegaskan kualitasnya tidak akan mengecewakan. Kain yang digunakan masih sama dengan yang dibuat untuk sarung batik tulis.

Namun, dari segi kualitas warna dan kepekatan batik memang sangat berbeda dengan batik tulis. “Saya bikin sarung kualitas sama bahannya, tapi warna beda di proses (hand print),” jelasnya.

Menariknya, sarung batik hand print ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Banyak yang menanggapi positif produk tersebut, bahkan peminatnya tidak kalah jauh tingginya dengan sarung batik tulis.

“Responnya langsung bagus, karena bidikannya anak-anak pondok dan madrasah, kalangan segmennya beda (dari batik tulis),” katanya.

Yang menjadikan banyak peminat, lanjut Budi, design batik pun ada yang merupakan hasil karya tangannya sendiri dan batik pakem. Motif yang dia ciptakan pun sudah mencapai ratusan. Termasuk, motif Kudusan, Solo, Yogyakarta, maupun Lasem.

Kemudian, dia juga memadukan dengan warna yang kekinian dan modern. Sehingga, banyak pembeli yang jatuh cinta dengan perpaduan warna serta motif yang tidak pasaran dan kuno.

“Alhamdulillah, penjualan tiap tahun terus meningkat, karena setiap sarung batik di sini itu punya segmen pembelinya masing-masing,” katanya. (MY/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.