Kudus, isknews.com – Rumah Sakit Aisyiyah Kudus bersama Mentari Clubfoot dan mahasiswa program pengabdian masyarakat Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 20, mengumumkan memberikan layanan secara gratis untuk pengobatan Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau kaki pengkor dan Cleft Lip (bibir sumbing) bagi pasien di Kudus dan sekitarnya, Kamis (15/12/2023).
Hal ini terungkap dalam talkshow CTEV dan Cleft Lip Peduli Sesama Untuk Masa Depan yang Cerah di ruang pertemuan hotel @Hom Kudus, Layanan ini menjadi program unggulan dari Mentari Clubfoot dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah serta dalam memberikan pengobatan sedini mungkin, mulai bayi usia nol hari hingga sembuh.
Wadir Pelayanan RS Aisyiyah Kudus, Aprilia Sari Wiyanti menyampaikan bahwa layanan gratis bagi pasien CTEV dan clet lip ini, diutamakan bagi bayi yang berusia kurang dari satu bulan.
Adapun terapi yang diberikan berupa pemasangan gyp pada kaki bayi dan fasilitasi sepatu khusus untuk pasien CTEV atau kaki pengkor. Terapi ini diberikan secara gratis hingga sembuh atau selama 4 tahun.
“Sebenarnya itu bisa dicover BPJS tetapi untuk sepatunya itu mahal. Saat ini pasien itu terkendala untuk pembelian sepatu, anak-anak kan cepet besar, ukuran kaki juga cepet membesar, jadi sepatunya harus sering ganti,” katanya.
Sepatu khusus itu, kata Aprilia, harganya bisa mencapai minimal Rp 1 juta untuk sepasangnya. Hal ini akan dirasa berat, terutama bagi keluarga dengan ekonomi kelas menengah ke bawah.
Padahal pengobatan atau tata laksana ini minimal sampai usia 4 tahun. Oleh karena itu, Mentari Clubfoot bekerjsama dengan RS Aisyiyah untuk memfasilitasi sepatu itu secara gratis untuk pasien.
“Jadi tidak ada biaya sama sekali untuk program ini,” katanya.
Sementara itu, PIC Mentari Clubfoot MKPU Muhammadiyah, Fauzi Achwan mengatakan bahwa, program pengobatan gratis CTEV dan Clip lip sudah berjalan kurang lebih dua bulan ini.
Selain RS Aisyiyah Kudus, ada empat rumah sakit lagi di Jawa Tengah yang menjadi mitra Mentari Clubfoot. Yaitu, PKU Muhammadiyah Yogyakarya, PKU Muhammadiyah Bantul, PKU Muhammadiyah Wonosobo, dan PKU Muhammadiyah Tegal.
“Kalau teknis alurnya sebenarnya ada tua teknis, bisa dari petugaas kesehatan atau lembaga swadaya masyarakat, dari itu melaporkan ke RS ada pasien itu (CTEV dan clet lip). Nanti RS koordinasi dengan PIC Mentari Clubfoot untuk koordinasi penanganan secara gratis,” jelasnya.
Program unggulan ini akan dijalan secara seterusnya. Sedangkan, dalam kurun waktu dua bulan ini, Fauzi menyebut suda ada 5 pasien CTEV yang telah dilakukan penanganan.
“Rata-rata itu usia 0 hari sudah ditangani, jad lebih cepat, kalau dewasa agak lama. 5 pasien ini berusia dibawah satu tahun,” ungkapnya. (YM/YM)