Kudus, isknews.com – Progres pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar sudah berada di angka 97 persen, artinya boleh dikatakan selesai, hanya tinggal membenahi sedikit pada hal-hal kecil.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang, Akhmad Cahyadi saat memberikan sambutannya pada soft opening jembatan dan open traffict tanda bisa dilaluinya jembatan untuk kendaraan oleh kendaraan jenis apapun.
“Hari ini Kita lakukan soft opening atau open traffic untuk jembatan Kolonel Sunandar di Kudus ini. Maksudnya kita buka untuk lalu lintas sambil menyelesaikan pekerjaan yang kecil lain sampai nanti dilakukan Profesional Hands Over (PHO) pada 13 Juni 2019,” kata Cahyadi di lokasi Jembatan Kolonel Sunandar. Senin (2/05/2019).
Acara yang diawali dengan do’a bersama ini, kemudian di lanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Cahyadi dan wakil Bupati Kudus Hartopo, selanjutnya seluruh kendaraan tamu undangan berkonvoi melintasi jembatan dan diikuti oleh warga masyarakat.
Menurut Cahyadi, jembatan ini sangat penting di lintasan utama Pulau Jawa di Pantura. Sebab lintas pantura ini adalah lintasan tertua dan termasuk jalur primadona baik untuk transportasi regular maupun logistic, paling ramai di wilayah Pantura Kudus.
“Walaupun sudah ada tol, lintas tengah, lintas selatan dan pantai selatan tapi lintas pantura masih jadi primadona untuk masyarakat kita,” ujarnya.
“Jadi sebentar lagi masyarakat akan mudik tahun ini, H-10 harus sudah bisa dipakai. Jadi ini lebih cepat lagi dari yang ditargetkan, kita membuka jembatan ini. Jembatan ini kita bangun lebih besar, lebih tinggi, lebih kuat dari yang ada di sebelahnya, yang di tengah lebih rendah,” tambahnya.
Menurutnya jembatan akan berusia sekitar 100 tahun ke depan. Karena memilki kualitas yang kuat dan baik.
“Insya Allah untuk umur bisa 100 tahun. Lebih kuat dan lebih baik. Masyarakat luas bisa ikut memakai dan merawat. Khususnya pemerintah kabupaten Kudus dan Demak dengan Kementerian PUPR dan Dirjen Bina Marga, untuk bisa mengggunakan dan merawat jembatan dengan sebaiknya, yang direncanakan dengan sebaiknya,” beber Cahyadi.
Cahyadi menuturkan semua kendaraan bisa lewat semua, yakni dari barat ke timur. Kemudian jembatan rangka di timur untuk kendaraan dari berlawanan arah. Adapun jembatan di tengah akan ditutup atau saat ini masih akan dipertimbangkan lagi.
“Jembatan tengah masih kita pertimbangkan tetap dipertahankan jadi heritage atau legendaris masih jadi pertimbangan. Bisa juga jadi objek wisata. Jembatan Tanggulangin ini dulu jadi ikon. Dulu kalau belum ke Kudus kalau belum ke Tanggulangin,” ungkap dia.
“Progres saat ini sudah hampir 100 persen karena menyisakan pekerjaan kecil. Paling cat-cat, bersihkan lagi. Saya kira secara struktur sudah selesai semua. Dua hari lalu juga sudah uji beban dinamis dan statis. Hasilnya secara teknis memenuhi syarat untuk digunakan,” tambahnya.
Meski demikian, pihaknya tetap akan mengevaluasi ke depannya. Termasuk faktor keamananjika nanti terjadi penumpukan kendaraan di jembatan, penambahan kelengkapan rambu-rambu dan lainnya.
“Faktor keamanan sudah dipertimbangkan semua termasuk dari Perhubungan dan Polri. Kemarin akan dievaluasi. Selama soft opening ini. Apa yang kita perlu perbaiki lagi, kita sempurnakan. Termasuk marka juga belum. Rambu dan lain-lain juga akan dievaluasi,” paparnya.
Adapun dari uji beban jembatan, hasilnya sudah memuaskan. Semua parameter yang dipersyaratkan sudah memenuhi syarat. Baik refleksinya, getarannya, juga lainnya sudah memenuhi syarat atau di bawah ambang batas yang dipersyaratkan.
“Sejauh ini kita sudah antisipasi dari Jakarta sampai Jawa Timur, sebaliknya dari Jawa Timur ke barat, insya Allah akan jalan baik,” katanya.
Secara terpisah, Kasat Lantas Polres Kudus AKP Ikrar Potawari mengatakan dibukanya jembatan Koloner Sunandar bisa menimbulkan titik kepadatan baru yaitu di pintu keluar dan masuk SPBU Tanggulangin Kudus.
“Ada penurunan titik crowded di pom bensin (SPBU Tanggulangin). Kita rekayasa. Kemarin sudah kita rapatkan untuk mengubah atau menempatkan lampu lalu lintas baru,” kata Ikrar di sela-sela pembukaan Jembatan Kolonel Sunandar.
Dia menjelaskan, dengan adanya lampu lalu lintas, maka kendaraan dari Kudus yang akan masuk SPBU harus berhenti dulu.
“Nanti dari arah Kudusnya diatur lampu lalu lintas. Dari arah Kudus mau masuk SPBU Tanggulangin dengan traffic light ada di sana,” ujarnya.
“Jadi yang dari arah Demak ke Kudus dimungkinkan sangat bahaya kalau langsung masuk SPBU. Mungkin akan berkurang. Selama ini dari Kudus mau ke SPBU langsung belok kanan. Nanti diatur lampu lalu lintas,” kata dia.
Pihaknya akan memberlakukan rekayasa itu saat arus mudik nanti. Terkait usulan penambahan lampu lalu lintas itu, menurut dia, sudah disurvei oleh pihak terkait.
“Ini akan dipraktikkan saat arus mudik. Mengingat ini jalan nasional, kemarin sudah disurvei,” pungkasnya. (YM/YM)