Kudus, isknews.com – Mensyukuri perolehan medali emas atas keberhasilan tim sepakbola Kudus di ajang Porprov XVI menjadi hal yang istimewa bagi semua pihak mulai dari pemain, official, pelatih, manager hingga jajaran pengurus Askab PSSI Kudus.
Ketua Askab PSSI Kudus, Daniel Budi Sampoerna menyampaikan, bahwa ia mengaku gembira pasalnya, sepakbola Kudus baru sebatas meraih perak dalam dua ajang yang sama sebelumnya. Kini medali emas bisa di bawa ke Kota Kretek melalui perjuangan keras para atlet menghadapi kontingen dari berbagai daerah.
“Emas jadi target utama kami meski dengan komposisi pemaian seadanya. Kami tahu semua kabupaten/kota punya target yang serupa, namun kita buktikan bahwa Kudus bisa berprestasi dengan memaksimalkan dukungan yang ada,” ujarnya.
Daniel berharap, keberhasilan para atlet sepakbola dan atlet cabang olahraga lainnya mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah.
“Kami bukan tidak menyangka bahwa Tim Sepak Bola Kabupaten Kudus ini akan meraih emas, karena kami melihat materi pemain kami jauh lebih unggul dari beberapa pemain Tim Lawan, meski pada hari-hari jelang pertandingan sejumlah anggota tim kami di tarik oleh beberapa klub Liga di Indonesia, ya kami harus merelakannya,” ujar Daniel pada malam perayaan tersebut, Rabu (16/08/2023).
Pihaknya sudah mengusulkan bonus prestasi senilai Rp 250 juta untuk kolektif 20 atlet dan 5 official sepakbola.
“Saya yakin ini akan menjadi trigger bagi kebangkitan sepak bola di Kudus. Komitmen kami tetap berupaya untuk selalu meningkatkan prestasi olahraga Kudus, utamanya di cabor sepakbola. Karena kami punya harapan dan impian,” tegasnya.
Sementara itu, pelatih Tim Sepak boal Porprov Kabupaten Kudus, Yayat R Hidayat menyatakan, performa anak asuhnya dalam ajang Porprov 2023 sangat baik. Grafik di setiap pertandingan selalu meningkat.
Sebagian besar tim ini telah mumpuni isinya. Tim ini, kata Yayat berpontensi untuk dilanjutkan guna membentuk skuad Laskar Macan Muria, julukan Persiku Kudus.
Namun ada beberapa catatan di dalam tim Porporv Kudus ini. Perlu adanya penambahan posisi di beberapa posisi.
”Posisi yang harus diisi ada di bagian gelandang dan pemain belakang,” katanya.
Dua posisi pemain itu, perlu diperkuat lagi dengan pemain yang lebih mumpuni. Alternatifnya bisa merikrut pemain senior di dalamnya.
Yayat menyarakan, pembentukan tim Persiku harus cepat digagas. Persipan lebih matang dan tidak hanya berpartisipasi saja. Mengingat kompetisi Liga 3 Jateng direncanakan akan digulirkan pada Oktober mendatang.
”Persiapan harus dilakukan segera, jika kompetisi di bulan Oktober,” katanya.
Pelatih berlisensi A AFC ini mengungkapkan, dalam pembetukkan tim Porporv ini dibutuhkan waktu satu tahunan. Dalam pembinaanya, latihan sempat terjada. Lantaran sebagian pemain turut berkontribusi di Persiku Kudus.
Tim ini dibentuk tidak secara intans. Yayat lebih mengutamakan pembibitan. Dia yakin, tim yang dibentuknya mampu menyesuaikan dengan skema taktik di luar strateginya. Dengan catatan membutuhkan beberapa kali uji coba. (YM/YM)
