Tertibkan Premanisme, 9 Orang Diamankan, Termasuk Jukir Liar dan Pembalap Liar

oleh -2,384 kali dibaca
Foto: Dok. ist.

Kudus, isknews.com – Aparat kepolisian dari Polres Kudus bersama personel TNI menggelar operasi gabungan dalam rangka pemberantasan premanisme dan penyakit masyarakat (pekat), Sabtu (18/5) malam hingga dini hari. Hasilnya, sebanyak sembilan orang diamankan petugas dalam operasi tersebut.

Mereka yang diamankan terdiri dari lima juru parkir liar, dua anak punk, dan dua orang yang diduga terlibat aksi balap liar. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kabagops Polres Kudus, Kompol Eko Pujiyono.

“Kesembilan orang yang terjaring razia terdiri dari 5 juru parkir liar, 2 anak punk, dan 2 pelaku balap liar. Mereka langsung diamankan ke Mapolres Kudus untuk didata dan dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Kompol Eko.

Menurutnya, operasi digelar di sejumlah titik rawan gangguan ketertiban, terutama di kawasan pasar, jalan protokol, dan tempat umum yang kerap menjadi lokasi parkir liar maupun nongkrong anak punk.

“Selama operasi tidak ditemukan adanya perlawanan atau gangguan. Semua berjalan aman, tertib, dan kondusif,” katanya.

Kompol Eko menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres Kudus dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat. Ia menyebut praktik premanisme seperti parkir liar dan aksi balap liar dapat memicu keresahan warga.

“Premanisme harus diberantas sejak dini agar tidak mengakar dan merusak tatanan sosial masyarakat. Parkir liar dan anak punk termasuk dalam kategori ini karena mereka kerap melakukan pungli dan mengganggu ketertiban umum,” tegasnya.

Sebagai contoh, dua juru parkir liar yang diamankan di kawasan Pasar Bitingan diketahui meminta uang parkir kepada kendaraan pengangkut sayuran dalam jumlah yang tidak wajar, antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.

Dalam operasi itu, petugas juga menyita dua unit sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar di jalan umum.

“Seluruh barang bukti dan para pelaku kini telah diamankan di Polres Kudus guna pemeriksaan lebih lanjut,” tambah Kompol Eko.

Ia memastikan, operasi semacam ini akan digelar secara berkala dan terarah, khususnya pada waktu-waktu rawan seperti akhir pekan dan menjelang hari-hari besar keagamaan.

“Kami tidak hanya melakukan penindakan, tapi juga upaya edukasi kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam praktik-praktik melanggar hukum. Sinergi dengan berbagai pihak terus kami bangun demi mewujudkan Kudus yang aman dan nyaman,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :