Kudus, isknews.com – Pencapaian target pajak kendaraan bermotor (PKB) di unit pengelolaan pendapatan daerah (UPPD) Samsat Kudus untuk tahun 2020 diperkirakan tak akan tercapai.
Hal ini diakui oleh staf bidang pajak UPPD Samsat Kudus, Muhammad Zaki, menurutnya hingga bulan September ini capaian penerimaan pajak baru diangka 65 persen dari target yang harus dicapai.
Zaki mengatakan, realisasi target bulan januari hngga bulan September 2020 baru sebesar Rp 108,171 miliar untuk capaian pajak kendaraan bermotor dari target yang ditentukan sebesar Rp 174,8 miliar.
Penyebabnya menurut dia karena pandemi ini, sehingga penerimaan pajak kendaraan bermotor mengalami penurunan. Tapi penurunan capaian pajak sendiri memang secara nasionalpun turun.
“Hal ini bisa dipahami memang karena masih dalam kondisi pandemi, sehingga kemampuan masyarakat untuk membayar pajak dan daya beli warga untuk membeli motor baru memang agak berkurang,” kata dia, Sabtu (03/10/2020).
Diungkapkan olehnya, untuk Kudus sendiri tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor masih cukup bagus jika dibandingkan dengan Kabupaten yang lain di wilayah Jawa Tengah.
Secara umum Realisasi, Pertumbuhan dan Prediksi PKB dan BBNKB pada periode 2 Januari hingga 30 September, bila realisasi pada tahun 2019 lalu adalah sebesar 112,118,549,625 berbanding capaian tahun 2020 yang sebesar 108,171,649,950 atau mengalami angka pertumbuhan -4%, sementara di akhur tahun 2020 diprediksi realisasi akan diperoleh sebesar 136,051,928,825 atau 78%.
Meski begitu jelasnya, tren pencapaian PKB pada bulan September 2020 ini sudah agak meningkat yakni sebesar Rp 12,490 miliar. Dan hasilnya hampir sama dengan pencapaian pada bulan September 2019 yakni sebesar 12.580 miliar.
“Jika dibandingkan bulan September tahun lalu, hanya selisih hanya sekitar 2 persen,” ucapnya.
Sementara untuk penerimaan pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) hingga bulan September 2020 ini mencapai Rp 73 miliar atau sekitar 60 persen dari target yang harus tercapai sebesar Rp 123,762 miliar.
Menurutnya, karena masa pandemi, target saat ini akan diturunkan pada pertengahan Oktober besok. Namun, pihaknya belum bisa menyebutkan secara pasti berapa nominal penurunanya, karena masih sedang dalam proses.
“Setelah target perubahan sudah ditetapkan akan kami maksimalkan dan manfaatkan waktu yang tersisa di tahun 2020 ini. Seperti dengan samsat keliling di Kecamatan, hingga yang dengan mendatangi perusahaan – perusahaan,”tandasnya. (YM/YM)
