Kudus, isknews.com – Rindu makanan masa kecil, masih ingat dengan kue leker….hmmm …. harum aroma khas kue itu ? Kue krispi yang konon sudah ada pada jaman pendudukan Belanda dulu, dan banyak dari kita mengenangnya karena pada jaman dulu sering di jajakan di depan sekolah oleh seorang lelaki tua dengan menggunakan pikulan atau sepeda atau gerobag dorong yang diatasnya terdapat beberapa wajan kecil. Adonan di tuang tipis – tipis ke wajan kecil sebentar, kemudian di beri beberapa irisan pisang raja , gula pasir sepucuk sendok kecil dan meises seiprit, kemudian di lipat menjadi dua, di bungkus dengan sepetak kertas kecil..dan nyaammmm …kriuk, legit , enak ! masa itu terasa wah sekali kue leker ini, karena kue leker termasauk katagori jajanan mahal dan agak mewah bagi anak-anak kebanyakan kala itu.
Kenapa namanya kue leker ya ? dari namanya leker….itu seperti bahasa “londo”, Apa karena pendahulu kita sering mendengar orang Belanda yang menduduki tanah air selama 3,5 abad dan bergumam, ” Het eten is lekker!” ketika menikmati kue tipis ini ? Lalu orang kita menyebutnya kue leker ? Entahlah, yang jelas kue ini memang enak !Kue leker kini bahkan sudah naik tingkat, di jual oleh stand waralaba di gerai-gerai mall utamanya di kota kota besar bahkan punya nama keren d’ crepes misalnya, dengan pilihan toping macam – macam. He he he…..tapi kita tetep suka kue leker yang ori, yang ala jaman dulu, ala yang ada di depan sekolah kita dulu…..hmmm..nyam nyam kalau di depan sekolah tidak ada cari saja di kawasan Gor Wergu barangkali masih ada, karena minggu siang tadi dia ada. (YM/ES/RJ/DJO)
