Kudus,isknews.com – Menurunnya penjualan sangkar burung pada sentra produksi sangkar burung di desa Megawon dilatarbelakangi beberapa faktor diantaranya yakni maraknya usaha batu akik di beberapa daerah yang menjadi kota tujuan pemasaran produk sangakr burung.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian,UMKM dan Koperasi melalui Kabid.Perdagangan,Kusnaeni kepada isknews.com di ruang kerjanya,
” Menurunya jumlah pengrajin sangkar burung desa Megawon dipicu berkurangnya jumlah pesanan kota tujuan yang saat ini bergeser menjadi kota penghasil batu akik,seperti di Pulau Kalimantan.”
Ditambahkanya,” Untuk sangkar burung premium justru saat ini mengalami peningkatan jumlah pesanan karena memiliki lokasi tujuan yang berbeda.”
Masih olehnya,Dinas Perindustrian selalu berupaya menemukan pemasok bahan baku dengan harga murah serta mencoba mempromosikan produk dengan cara menemukan Buyer yang setelahnya bisa ditindaklanjuti produsen.
Sebagai contoh untuk produk besi seperti pisau dapur,pihaknya juga mendekati pemasok bahan baku yang memiliki kwalitas baik seperti di daerah Klaten.
Klaten memiliki home industri yang bagus sehingga bisa dijadikan tempat pembelajaran serta berbagi ilmu,pelatihan termasuk kreasi pekaging.
“ Saat ini inovasi kreatifitas menjadi sangat dominan untuk meningkatkan daya jual sehingga pentingnya pengetahuan untuk berinovasi sangat ditekankan agar produk yang dihasilkan mampu berkompetisi dengan produk import.” Imbuhnya.
Kusnaeni menambahkan,” Produk lokal memiliki kwalitas bahan lebih baik terbukti mampu diasah agar leih tajam dibanding produk pabrikan yang umunya lebih tipis serta tak bisa diasah.”
“ Produk Lokal harus terus berinovasi mengikuti perkembangan dan kebutuhan market agar mampu bersaing dengan produk import baik dari segi kemasan maupun pengembangan produk untuk lebih kreatif agar bisa mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat modern.” Harapnya.(ES/YM)