Kudus, isknews.com – Alfa Shoofa Batik Kudus pada Ramadan 1446 H (2025), memperkenalkan koleksi terbarunya. Rumah produksi yang berlokasi di Jalan Sudirmono No. 178, Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus itu konsen melestarikan kearifan lokal, warisan budaya batik khas Kudus.
Dikelola oleh Ummu Asiyati (63), usaha ini memproduksi berbagai jenis batik tulis dan cap yang terinspirasi dari sejarah dan kekayaan intelektual Kota Kudus.
Diantaranya meliputi berbagai jenis produk seperti sarung, hem atau kemeja, tunik, outer, baju koko dan koleksi bordir. Selain itu, ada pula accesories tas, dompet, kipas, sarung bantal, sajadah, tutup gelas hingga caping kalo.
Motif Klasik dan Kontemporer
Ummu Asiyati menjelaskan, Produk kain dan sarung batik yang dihasilkan memiliki dua kategori motif utama, yaitu klasik dan kontemporer.
“Motif klasik dikenal dengan tingkat kerumitan tinggi dan proses pengerjaan yang lebih lama, dengan pola seperti buket bunga, merak, burung Hong, serta berbagai jenis fauna lainnya. Kain motif klasik menggunakan bahan premium primisima kereta kencana, sementara motif kontemporer dibuat dengan kain primisima biasa,” jelas Ummu Asiyati
Beberapa motif unggulan yang dikembangkan, antara lain Batik Kontemporer Sekar Jagad Bergat: Menggambarkan keindahan dan keberagaman tanaman di Kudus. Batik Kontemporer Wayang Klitik Menoro: Mengangkat Menara Kudus sebagai simbol penyebaran agama Islam.
Lalu ada motif Buket Bunga Krisan, Sinaran, Beras Kecer, Parijoto, Romo Kembang, Kombinasi merak, bunga dan lainnya..
Harga dan Kualitas Produk
Untuk jenis sarung batik, lanjut Ummu Asiyati, dirinya menjual Batik cap dari mulai Rp100 ribuan, Batik tulis kontemporer mulai Rp900 ribu, sementara Batik tulis murni klasik mulai Rp3 juta
Sedangkan untuk kain ukuran 2,30 meter untuk Kontemporer mulai Rp750 ribu lalu untuk Klasik kontemporer Mulai Rp3 jutaan.
“Kain batik klasik dihargai lebih tinggi karena proses pembuatannya lebih lama dan lebih teliti, bahkan bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Proses pencelupan yang dilakukan dua kali turut meningkatkan kualitasnya,” bebernya.
Selain kain dan sarung, Alfa Shoofa juga menyediakan pakaian siap pakai (ready to wear), seperti tunik dengan harga mulai Rp250 ribu, dan jika menggunakan trikod atau furing mulai Rp300 ribuan.
Pemasaran dan Sertifikasi
Alfa Shoofa Batik Kudus telah memasarkan bergaam produknya baik secara offline di toko maupun secara online.
“Beberapa produk juga telah dikirim ke berbagai kota di Pulau Jawa. Saat ini tenaga kerja total berjumlah 20 orang, berharap usaha ini terus berkembang dalam memproduksi batik berkualitas,” kata Ummu Asiyati
Sebagai merek dagang yang telah dipatenkan sejak 2013, Ummu Asiyati bersyukur karena Alfa Shoofa Batik Kudus telah memiliki sertifikasi penjaminan mutu dari Balai Besar Kerajinan dan Batik, Dirjen IKM, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
“Dengan beragam produk berkualitas tinggi dan sentuhan budaya lokal yang kuat, Semoga Alfa Shoofa Batik Kudus terus berinovasi untuk menjaga kelestarian batik khas Kudus di tengah modernisasi zaman,” harapanya. (AS/YM)






