Awal 2016 Terminal Wisata Bakalan Krapyak Dioperasikan Dibuatkan Akses Jalan Khusus untuk Angkudes, Becak dan Ojek

oleh -1,082 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Setelah sekitar hampir dua bulan dihentikan aktivitasnya, terkait adanya rehabilitasi peningkatan landasan parkir, Terminal Wisata Bakalan Krapyak, menurut rencana, pada awal 2016, akan kembali dioparasikan. Seluruh kegiatan pengerjaan rehab itu bisa dikatakan sudah selesai, termasuk akses jalan keluar masuk untuk angkudes, ojek dan becak wisata, yang dibuatkan jalur khusus.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kudus, Didik Sugiharto, yang dihubungi isknews.com, Rabu (30/12), membenarkan hal itu. Menurut dia, di terminal yang berlokasi di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu itu, selain rehabilitasi peningkatan landasan parkir utama yang diperuntukkan khusus bus-bus wisata, juga membangun jalur akses keluar masuk khusus untuk angkudes, ojek dan becak wisata.

Jalan yang disediakan untuk kendaraan lokal pengangangkut peziarah dengan “trayek” TBK – Masjid Menara itu, terpisah lokasinya, tidak menjadi satu dengan akses jalan keluar masuk khusus bis wisata. Untuk bus wisata, akses jalan keluar masuk masih tidak berubah, yakni pada pintu masuk sebelah utara, dari arah Jalan Raya Kudus-Gebog, masuk ke jalan desa di depan Balai Desa Bakalan Krapyak.

Sedangkan akses jalan keluar masuk untuk angkungdes, ojek dan becak wisata, dibangun di sebelah barat terminal, bersebelahan dengan areal parkir tiga macam kendaraan tersebut. Jalur itu mengarah ke barat, kemudian membelok ke arah selatan, melewati bagian belakang Runsunawa, sampai ke jalan desa dan membelok ke timur, melewati diantara bangunan pabrik PT HIT (Polytron).

Jalan selebar empat meter, panjang keseluruhan 600 meter itu, terbuat dari beton cor, dibangun dua tahap, tahap I, dengan nilai kontrak Rp 460.000.000, APBD Kabupaten Kudus TA 2015, penyedia jasa CV Sempalan Jaya Sakti, dan tahap II, nilai kontrak Rp 821.179.000, penyedia jasa, CV Tiga Segoro Madu, Kudus. “Pengopersian jalan akses itu nantinya akan dibuat sistem dua jalur, sebelumnya sudah dilakukan uji coba, temasuk adanya tikungan tajam di ujung jalan cor, dan masuk ke jalan aspal desa. Jadi sudah tidaki ada masalah,” tegas Didik. Dia mengharapkan, dengan adanya akses jalan khusus tersebut, pelayanan terhadap pezarah yang menggunakan TBK lebih lancar dan nyaman. Bersamaan dengan dioperasikannya terminal, para pedagang, baik PKL ,maupun warung makan, akan menempati bangunan baru, yakni kios-kios permanen yang penataanya di sebelah timur dan selatan areal terminal. “Bangunan lama para pedagang, sudah sejak rehabilitasi terminal itu dikerjakan, sudah mulai dibongkar oleh pemiliknya sendiri.” (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :