Kudus, isknews.com – Kudus City Walk yang digadang-gadang menjadi distinasi wisata kuliner dan pedestrian di Jalan Sunan Kudus, kini sudah diserahterimakan dari rekanan ke pemkab Kudus.
Langkah berikutnya Pemkab Kudus melalui Dinas Perdagangan akan segera melakukan penataan para peagang kali lima (PKL) yang kini untuk sementara mereka ditempatkan di jalan Kutilang atau gang 1 selama pembangunan Kudus City Walk berlangsung.
Pembangunan Kudus City Walk menghabiskan anggaran Rp. 14 milyar. Sementara itu, terkait rencana penataan PKL ini Plt Bupati Kudus HM Hartopo melakukan peninjauan di Kudus City Walk.
Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, dirinya sengaja datang ke lokasi bersama dengan pihak PR. Sukun yang akan memberikan CSR untuk pembuatan tenda bagi para PKL.
“Nantinya bentuk tenda PKL yang akan dibuat oleh pihak perusahaan PR. Sukun, hal ini sudah disampaikan ke Dinas Perdagangan sebagai pengelola PKL dan tidak ada masalah,” kata Hartopo disela-sela peninjauan lokasi Kudus City Walk, KAmis (07/01/2021).
Menurutnya, dengan adanya tenda bagi PKL ini akan seragam dan terlihat lebih rapi. Tenda yang akan dibuat oleh PR. Sukun ini bagi PKL kuliner yang akan beroperasi mulai sore hingga malam hari.
Selain itu lanjut Hartopo, pihak perusahaan PR. Sukun juga berencana akan membuat pula untuk tenda bagi PKL yang khusus berjualan souvenir. Rencananya, PKL souvenir ini akan berjualan mulai pagi hingga sore. Namun untuk model tendanya seperti apa masih didesain dan dikaji lagi.
“Karena sudah diserahterimakan maka lokasi di Kudus City Walk mulai hari ini tidak boleh digunakan untuk parkir baik becak maupun motor. Parkir bagi pengunjung dipersilakan disebelah selatan jalan,” tuturnya.
Disamping itu, Hartopo juga mewanti – wanti kepada Dinas PKPLH dan Dinas Perdagangan serta Dinas Perhubungan agar selalu menjaga sinergitas untuk penataan di Kudus City Walk supaya baik.
“Nantinya bila sudah beroperasi tidak ada kesan kumuh, kotor dan semrawut Karena pembangunan Kudus City Walk ini adalah pembangunan multi years yang akan berlangsung secara bertahap,” tambahnya.
Untuk PKL kata Hartopo akan dilakukan seleksi lagi khususnya adalah jenis kuliner yang akan dijual kepada masyarakat. Terutama menu yang ditawarkan harus berkualitas agar bisa lebih terkenal. Dia juga menekankan kepada PKL, untuk trotoar pejalan kaki tidak boleh digelar tikar.
“Kapan para PKL dikembalikan ke lokasi Kudus City Walk, masih menunggu persiapan tenda dari pihak perusahaan PR. Sukun,” katanya.
Sementara itu perwakilan dari PR. Sukun, Deka Hendratmanto mengatakan untuk pembuatan tenda bagi 60 PKL Kudus City Walk membutuhkan waktu sekitar 3 minggu sejak job order diterima.
“Itupun dengan syarat untuk anggaran dan desain harus sudah di acc dan tidak ada revisi lagi oleh Dinas Perdagangan. Termasuk ukuran dan jumlah juga harus fix dan tidak ada revisi lagi” terangnya.
Karena pihaknya lanjut Anton, tidak hanya membuat tenda bagi PKL yang berjualan pada malam hari saja, tetapi juga pada siang hari.
Sedangkan pembuatan tenda yang akan dibuat terlebih dahulu adalah untuk PKL kuliner pada malam hari. Untuk tenda PKL yang siang hari masih menunggu konsep dan desain dari Dinas Perdagangan.
Ditambahkan oleh Anton, untuk tenda PKL kuliner malam hari rencana berukuran 3 m X 2,5 m persegi sedangkan untuk tenda PKL suvenir pada siang hari bila dilihat peruntukannya kemungkinan berukuran 2 m X 2 m persegi.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti menegaskan bahwa selama ini yang sudah berjalan, PKL di Jalan Sunan Kudus memiliki kerjasama dengan pihak desa Demaan terkait kebersihan sampah.
“Itupun mereka dalam mengelola sampah atas dasar biaya sendiri. Ketika mereka tutup, maka kondisi jalan harus sudah bersih,” tegas Sudiharti.
Apalagi mereka kini akan berjualan lagi di Kudus City Walk, maka pihaknya lebih menekankan kepada para PKL agar lebih bersih lagi ketika selesai berjualan. Tidak ada alasan Kudus City Walk masih kotor ketika mereka selesai berjualan.
Terkait rencana akan adanya PKL khusus suvenir yang akan berjualan pada siang hari di Kudus City Walk, Sudiharti mengakui nantinya memang akan ada tambahan jumlah PKL dilokasi itu.
“Namun apakah nanti PKL suvenir itu diambilkan dari PKL alun – alun atau lainnya, masih akan dikaji. Yang terpenting, mereka yang ingin berjualan suvenir di Kudus City Walk harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan,” kata dia.
Rencana kata dia, untuk PKL suvenir mulai berjualan pada pukul 08.00 – 15.00 Wib kemudian dilanjutkan PKL kuliner yang mulai beroperasi pada pukul 15.30 – 24.00 Wib. Sedangkan berapa daya tampung untuk PKL suvenir di Kudus City Walk, Sudiharti mengaku masih akan dilakukan kajian terlebih dahulu. (YM/YM)