Brankas Gudang Ekspedisi di Kudus Dibobol, Rp. 68 Juta Raib Saat Operasional Masih Aktif

oleh -3,004 kali dibaca
Lokasi Gudang Ekspedisi di Kudus yang dibobol. (Foto: ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Dalam kondisi operasional yang masih berjalan, sebuah gudang ekspedisi di Kabupaten Kudus justru menjadi sasaran pencurian.

Brankas penyimpanan uang setoran senilai sekitar Rp. 68 juta dibobol pelaku yang hingga kini belum terungkap identitasnya.

Peristiwa itu terjadi di gudang ekspedisi Ninja Express yang berlokasi di Jalan Pramuka, Desa Mlati Lor RT 5 RW 2, Kecamatan Kota, Kudus.

Meski aktivitas pengiriman masih berlangsung normal sejak Kamis (5/6) hingga Jumat (6/6), aksi pembobolan baru diketahui pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB oleh seorang karyawan bernama Triyo (33).

“Kemarin masih kerja seperti biasa. Baru ketahuan tadi siang saat cek ke bagian belakang, brankas sudah jebol,” ujarnya saat ditemui, Jumat (6/6/2025).

Triyo menjelaskan bahwa pelaku hanya merusak kunci brankas di gudang bagian belakang.

Menariknya, tidak ada satu pun pintu luar yang rusak dan tidak ada barang atau paket lain yang hilang, hanya uang tunai yang disimpan di dalam brankas.

“Semuanya aman, cuma uang yang hilang. Brankas di belakang dirusak, tapi pintu gudang baik-baik saja,” tambahnya.

Gudang itu sendiri terdiri dari tiga ruangan: area depan untuk penampungan paket, tengah untuk pengemasan, dan ruang belakang tempat penyimpanan terbatas bagi staf tertentu.

Meski terdapat CCTV di area gudang, sayangnya seluruh sistem pemantauan tidak aktif karena listrik dimatikan, sehingga tidak ada rekaman yang bisa diperiksa.

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa pelaku sangat mengenal kondisi internal gudang.

Pihak Ninja Express telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kota Kudus.

Kapolsek Kota AKP Subkhan membenarkan laporan tersebut dan menyebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami menduga kejadian ini berlangsung semalam (Kamis malam). Saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.

Ia belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan orang dalam atau pihak luar, namun semua kemungkinan sedang didalami.

Hingga kini, kasus ini menjadi sorotan karena terjadi saat aktivitas perusahaan masih berlangsung. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :