Kudus, ISKNEWS.COM – Memasuki masa panen raya Musim Tanam (MT) I tahun ini, Bulog menargetkan menyerap beras petani 2,2 juta ton. Hal itu disampaikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat Kunjungan Kerja (Kunker) dan mengikuti panen perdana di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Kudus, Selasa (23-01-2018).
Dikatakan Amran, puncak panen raya padi akan berlangsung hingga Juli 2018. Selama itu pula, pihaknya menargetkan mampu menyerap beras minimal 2,2 juta ton. “Berapapun beras yang masuk dari petani akan kami tampung, tapi minimal harus mendapatkan sesuai target,” tuturnya.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi pihaknya tidak menyerap produksi petani. Hal itu sesuai arahan dari presiden yang menginginkan kesejahteraan untuk petani. Tidak hanya menyerap hasil produksi saja, untuk menunjang agar hasil yang didapat maksimal, pihaknya juga telah menyerahkan bantuan alat pendukung.
“Selama kepemimpinan Jokowi-JK sudah bagikan 250 ribu unit alat pertanian dan itu naik 2.000 persen. Luar biasa kan,” paparnya kepada para petani yang hadir.
Tidak hanya alat pertanian, pada masa kepemimpinan Jokowi-JK juga telah berhasil menyelesaikan program untuk kesejahteraan petani. Diantaranya pembangunan irigasi tersier yang diperuntukkan 3,4 juta hektare lahan.
Petani juga diberikan jaminan asuransi, yang belum ada dalam program pemerintahan sebelumnya. “Petani bisa ikut program asuransi, itu kan luar biasa. Ini kemajuan dan kesungguhan untuk menyejahterakan petani,” imbuhnya.
Terakhir dia menggarisbawahi, pertanian di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti, sudah bisa ekspor bawang merah yang dulunya masih impor. Jagung juga sama sudah mampu ekspor.
“Kami yakin jika semua tertata dengan baik dan petani mengikuti arahan dari pemerintah pasti sehahtera. Swasembada pangan akan tercapai beberapa tahun lagi,” tandasnya. (MK/AM)