Kudus, isknews.com – Unjuk rasa para pengemudi truk yang menentang kebijakan Kementrian Perhubungan terkait penetapan over dimension over load (ODOL) untuk kendaraan jenis truk yang dianggap akan memberatkan mereka, kembali dilakukan, kali ini untuk yang ketiga kalinya di Kudus.
Dengan titik kumpul di jalan lingkar yang ada di sebelah selatan Terminal Induk, para pengemudi truk hari ini mengaku agenda hari ini aksi mogok kerja nasional dan membagi-bagikan selebaran yang berisi ajakan untuk melakukan aksi mogok kerja dengan puncaknya besok hari Jumat (11/3), para sopir akan menggela mogok nasional (Monas) dengan sasaran kantor Gubernur Jateng di Semarang.
Menurut penanggungjawab Gerakan Sopir Jawa Tengah, Anggit Putra Kiswantoro hari ini dan besok merupakan hari mogok kerja bagi para sopir di wilayahnya Kudus dan sekitarnya.
“Namun ini sifatnya himbauan untuk melakukan mogok tidak ada paksaan. Kami lebih menitik beratkan pada kesadaran akan kesetiakawanan sesama pengemudi untuk ikut berpartisipasi dengan kami. Hari ini kami lebih mengutamakan pembagian brosur ajakan unjuk rasa bersama di Semarang. Meski peserta mogok kerja hari ini juga mencapai ratusan truk,” ujar Anggit, Rabu (09/03/2022).
Dijelaskannya sedikitnya 300 sopir dari Kudus akan melakukan aksi di Kantor Gubernur Jawa Tengah. Totalnya truk yang diperkirakan akan ikut melakukan aksi di Semarang nanti mencapai 2.500 truk.
“Yang berangkat dari Kudus saja 300 truk, se Jateng diperkirakan ada 2.500 kendaraan truk,” jelas dia.
Sedangkan sopir yang melakukan mogok kerja mulai hari ini diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan.
Sementara itu ada yang menarik pada unjukrasa hari ini, saat sebuah truk jenis colt diesel ikut bergabung dalam aksi mereka. Karena ternyata pengemudinya adalah seorang wanita cantik.
Novia Indah Sari, pengemudi cantik asal Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, kedatangannya di lokasi posko para pengemudi itu untuk memberikan dukungan kepada teman-temannya sesama sopir truk.
“Saya ikut berpartisipasi dan ikut ajakan teman-teman untuk mogok kerja nasional. Harapan saya agar aturan RUU ODOL ini berpihak kepada kami dan tidak merugikan,” jelas dia.
Wanita yang sudah sejak 2018 lalu menjadi sopir truk itu telah mengangkut barang komoditas se-Jawa Bali.
“Kemarin saya dari Bali bawa muatan, lalu ke Surabaya dan besok ke Demak. Muatannya segala rupa tergantung order,” ujar dia. (YM/YM)