Desa Undaan Lor “menyulap” Tanggul Sungai Menjadi Taman Wrekudhara

oleh -1,282 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Tanggul Sungai Serang, di depan Kantor Balai Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, “disulap” menjadi taman, yang nantinya akan diberi nama Taman Wrekudhara, tokoh pewayangan, salah satu dari Pandawa Lima. Taman itu dibangun oleh Pemerintah Desa Undaan Lor, dengan beaya pada tahap pertama, 2015, sebesar Rp 60 juta.
Menurut Sekretaris Desa Undaan Lor, Najib, yang dihubungi isknews.com, Jumat (25/12), taman itu dibangun tujuan menandai wajah Desa Undaan Lor, sumber dananya dari swadaya desa, dilaksanakan dua tahap, tahap pertama pada 2015 ini pada bangunan tugu penyangga patung dan taman, dan tahap kedua pembuatan patung Wrekudhara, memanggul gadha, atau senjata pemukul.
“Kalau dengan patungnya, yang akan dibuat pada TA 2016 nanti, ya beayanya lebih dari 60 juta. Karena beaya pembuatan patung lebih tinggi.”
Perancang taman itu, katanya lanjut, adalah warga atau putra daerah, penduduk Desa Undaan Lor sendiri. Dia menunjukkan mengenai detail taman, seperti yang tertuang pada gambar sketsa, yang ditempel di papan pengumuman kantor balai desa.
Bagian utama taman, berupa tugu setinggi sekitar 2,4 meter, lebar 2 meter, pada bagian kiri kanan terdapat dinding berrelief dengan motif daun kelapa, yang pada bagian tepinya diperkuat dengan batu tempel grani. Pada bagian bawah, terdapat teras yang mengelingi tugu, sepanjang 6 x 6 meter, lebar 1,5 meter.
Penataan taman itu semakin asri, dengan adanya bermacam tumbuhan dan batu-batuan buatan, yang dibagi menjadi tiga bagian, yang dipisahkan oleh jalan setapak bermotif natural batu sungai. Pada bagian kanan, jenis tanaman terdiri atas, tiga pohon palem sadeng, rumpun pisang berukuran pendek, ubi rambatan susun kuning, rumpun sensi vera, dan rumput iller merah, dan batu-batuan buatan yang fungsinya sebagai tempat lesehan altermatif.
Pada bagian depan atau tengah, juga terdapat beberapa batu-batuan buatan, dengan bagian terbuka yang rencananya nanti akan ditanami rumput gajah mini, seperti yang digunakan pada lapangan golf. Pada bagian kiri, ditanam beraneka tanaman hias dan bunga warna-warni, dan batu-batuan besar dan kecil, ditambah tiga pohon palem hijau.
Daya tarik yang bernuansa pedesaan, ditampilkan di bagian depan taman yang beraad di median jalan Kudus – Purwodadi, berupa gentong kecil bermotif ukiran primitir, dengan tanaman sejenis paku-pakuan. Gentong-gentong itu diletakkan di atas pagar pendek dengan motif batu kali.
Najib menjelaslkan, letak taman yang berada tepat di depan kantor balai desa, adalah untuk menampilkan pemandangan yang asri dan indah, sehingga diharapkan membangkitkan motivasi kerja perangkat desa, dalam melayani masyarakat.
“Karena tanah yang terbatas, ya kami menggunakan tanggul sungai, untuk membangun taman tersebut.” (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :