Kudus, isknews.com – Ketegangan politik di tubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kudus mencapai puncaknya setelah Ketua DPP PSI, Kaesang Pangarep, mengambil langkah dengan mencopot Ketua DPD PSI Kudus, Aris Susanto, beserta jajaran pengurusnya.
Keputusan ini diambil setelah adanya ketidaksepahaman terkait dukungan yang diberikan oleh DPD PSI Kudus kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus dalam kontestasi Pilkada 2024.
Langkah ini diambil menyusul dinilai tidak sejalannya arah dukungan DPD PSI Kudus dengan kebijakan yang ditetapkan oleh DPP PSI. Keputusan DPD PSI Kudus yang mendukung pasangan calon tertentu dianggap bertentangan dengan garis kebijakan partai di tingkat pusat.
Sebagai gantinya, DPP PSI telah menunjuk kepengurusan baru di bawah kepemimpinan ketua baru Antoni Alfin.
Seperti diketahui, DPP PSI telah menjatuhkan rekom kepada pasangan Hartopo-Mawahib. Sementara, Aris Susanto dan jajaran kepengurusan DPD PSI Kudus secara terang-terangan malah mendukung Samani–Bellinda.
Saat dikonfirmasi, ketua baru DPD PSI Kudus Antoni Alfin membenarkan penunjukkan dirinya sebagai Ketua DPD PSI Kudus. Dia mengakui bahwa selain posisi ketua, jajaran kepengurusan lainnya juga semuanya diganti.
“Peyerahan SK penunjukan saya sebagai ketua DPD PSI dilaksanakan di DPW Partai Solidaritas Indonesia Jawa Tengah di jalan Imam Bonjol yang diserahkan oleh wakil ketua DPW PSI Jateng, Senin lalu,” ujarnya saat ditemui media ini, Kamis (30/08/2024).
Dijelaskannya, motif penggantian kepengurusan DPD PSI Kudus karena DPP menginginkan satu kesatuan sikap dan arah dukungan dalam setiap kontestasi politik, terutama dalam Pilkada 2024.
Dari pantauan media ini, Jajaran pengurus DPD PSI Kudus yang baru beserta tujuh partai pengusung dan pendukung lainnya telah ikut mengiringi pendaftaran pasangan calon Hartopo – Mawahib ke KPU Kudus untuk mendaftar sebagai kontestan Pilkada Kudus 2024.
Saat diklarifikasi dan diverifikasi oleh anggota KPU Kudus terkait dokumen berkas dukungan DPD PSI ke pasangan ini, pihak KPU Kudus menyatakan klir dan dapat diterima.
Sementara itu saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Ketua DPD PSI Kudus yang dibekukan, Aris Susanto menyatakan dirinya tidak tahu menahu atas pembekuan kepengurusannya tersebut.
“Saya tahunya dari teman. Sampai saat ini tidak ada pemberitahuan lisan atau surat pencabutan SK yang diberikan kepada saya,”kata Aris.
Aris juga mengatakan, harusnya dari pengurus DPP atau DPD Provinsi mengkonfirmasi dulu kepada kepengurusan DPD PSI Kudus.
“Jangan asal main tembak saja. Tapi nggak ada masalah, karena kawan-kawan PSI di Kudus tetap solid,”paparnya
Aris juga menegaskan sikapnya tetap seperti semula yakni mendukung paslon Sam’ani-Bellinda. Meski tidak lagi berada di struktur kepengurusan, namun Aris tetap akan membawa bendera PSI untuk mendukung paslon tersebut.
“Sedari awal kami telah mendukung paslon Sam’ani-Bellinda dan paslon ini juga satu-satunya paslon yang ikut penjaringan di PSI. Dan kami sudah paham resikonya dan siap menerima resiko dan konsekuensinya,”paparnya. (YM/YM)