Kudus, isknews.com – Usai diumumkan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris bahwa eks Stasiun Kudus bakal dimanfaatkan sebagai kawasan sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), langkah awal pun langsung dilakukan. Sejumlah petugas dari Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Dinas Perdagangan, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus melakukan pengecekan dan pengukuran lahan di kawasan eks stasiun tersebut, Senin (27/5/2025).
Kepala BPPKAD Kudus, Djati Solecha, mengatakan bahwa pengukuran lahan dilakukan sebagai bagian dari persiapan kerja sama sewa lahan dengan pihak PT KAI sebagai pemilik aset. Ia menegaskan bahwa lahan yang akan dimanfaatkan merupakan bagian dari kawasan eks stasiun yang sudah tidak digunakan untuk operasional kereta api.
“Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti luasan lahan yang akan disewa oleh Pemerintah Kabupaten Kudus untuk pengembangan sentra UMKM,” ujarnya.
Djati menyebutkan, lahan yang diukur mencakup sekitar 6.648,75 meter persegi. “Lokasinya berada di sisi selatan eks stasiun. Dari hasil pengukuran sementara, luasnya 6.648,75 meter persegi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa lahan tersebut akan disewa oleh pemerintah daerah dengan tarif sewa sebesar Rp94.607 per meter persegi per tahun.
“Itu tarif yang saat ini berlaku sesuai hitungan dari PT KAI. Kami sedang menyusun rencana kerja sama secara teknis dan administratif,” tambah Djati.
Disinggung terkait potensi penawaran harga yang ideal, Djati mengungkapkan bahwa angka tersebut masih bersifat normatif atau komersial.
*Kalau di Daops mungkin sekitar 30% diskonnya tapi harus mengajukan permohonane dulu,” terangnya.
Rencana pengalihan fungsi eks Stasiun Kudus menjadi sentra UMKM ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Kawasan tersebut dinilai strategis karena memiliki akses yang mudah dan berada di pusat kota.
Sejumlah petugas dari Dinas Perdagangan dan Dinas Perhubungan juga tampak melakukan pendataan dan observasi akses masuk ke area eks stasiun.
Mereka mencatat berbagai potensi aksesibilitas dan konektivitas yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan UMKM nantinya.
“Yang pasti, kawasan ini akan kami revitalisasi secara menyeluruh agar representatif dan nyaman bagi pelaku usaha dan pengunjung,” kata salah satu staf dari Dinas Perdagangan.
Pemerintah daerah juga mempertimbangkan berbagai fasilitas pendukung seperti tempat parkir, kios UMKM, ruang terbuka, dan akses transportasi umum. Nantinya, diharapkan kawasan ini dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi baru bagi warga Kudus.
Djati menegaskan, proses yang sedang berjalan masih merupakan tahap awal dari keseluruhan rencana yang lebih besar.
“Setelah pengukuran ini, kami akan melanjutkan dengan penyusunan rencana teknis dan koordinasi lanjutan bersama PT KAI dan OPD terkait.”, tandasnya (YM/YM)