Hengkang Ke Klub Lain, Uphy Mantan Asisten Pelatih Persiku Minta Maaf

oleh -3,218 kali dibaca
Uphy Hi Aziz, mantan asisten pelatih Persiku saat menghadap tim manajemen dan meminta maaf atas kepindahannya ke klub lain (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Tak ada masalah dengan manajemen, Tim ofisial dan pemain. Kepindahan mantan asisten pelatih Persiku Uphy Hi Aziz ke klub lain kini terjawab sudah. Seperti diketahui kepindahan Uphy ke klub lain awalnya justru diketahui oleh pemerhati sepakbola di Kudus dari unggahan media sosial resmi Klub Persak Kebumen.

Dalam foto dan video yang di unggah, terlihat Uphy diperkenalkan sebagai posisi yang sama yakni asisten pelatih baru di klub yang juga akan merumput dalam liga 3 Jawa Tengah bersama Persiku akhir Oktober bulan depan. Sedangkan posisinya saat itu dirinya masih terikat kontrak dengan Persiku.

Dihadapan tim manajemen, pria asal Ternate yang sempat selama satu bulan mendampingi pelatih kepala Cucun Sulistyo meminta maaf kepada jajaran manajemen Persiku atas tindakannya yang meninggalkan tim Macan Muria di tengah masa kontrak selama satu tahun namun yang baru dijalani satu bulan.

Menurutnya dia mengakui kepindahannya ke klub lain tak ada maalah apapun dengan Tim Manajemen, Tim Pelatih dan para pemain Persiku.

“Hari ini saya datang komunikasi langsung dengan manajemen Persiku mengenai masalah pengunduran diri saya. Saya minta maaf sebesar-besarnya. Kepada manajer, tim manajemen, suporter sepak bola Kudus, semua masyarakat Kudus. Bahwa saya benar-benar minta maaf. Mungkin keputusan yang saya ambil terlalu terburu-buru dan mendadak. Memunculkan opini-opini kurang baik di Manajemen Persiku,” kata Uphy saat dimintai keterangan oleh awak media, Rabu (29/09/2021) sore.

Sebetulnya kata dia, penngunduran dirinya dari tim ofisial Persiku sudah disampaikan Uphy secara lisan beberapa waktu lalu. Hanya saja, untuk surat resmi secara tertulis baru ia berikan pada Hari Senin (27/09/2021) kemarin.

“Kami minta maaf juga bahwa akibat tindakan saya, manajemen sempat disudutkan oleh sejumlah pihak. Tidak ada kaitannya dengan gaji dan fasilitas yang saya terima,”ujar dia.

Hengkangnya Uphy dari Persiku dan lebih memilih Persak Kebumen bukan tanpa alasan. Uphy menceritakan, janji dan kedekatan yang sudah terjalin baik membuatnya yakin memilih Persak Kebumen dan meninggalkan Persiku Kudus.

“Pertama adalah karena saya sudah pernah punya hutang janji dengan Persak Kebumen. Dari tahun 2015 ngikut Persak Kebumen, dengan target harus promosi ke Liga 2 saat itu. Setelah gagal karena adanya konflik antara PSSI dan pemerintah waktu itu, kompetisi tidak jalan. Sehingga di situ saya menyampaikan ke manajemen (Persak Kebumen) yang sampai sekarang masih dengan manajemen yang sama, yaitu saya sampaikan akan mengambil lisensi dan saya akan kembali untuk menangani Persak Kebumen,” jelasnya.

Kedua, lanjut Uphy, karena hubungan dengan Persak Kebumen yang sudah terjalin lama. Terlebih dirinya merupakan mantan pemain Persak Kebumen. Membuatnya mantap memilih Persak Kebumen menjadi asisten pelatih, meski masih kontrak dengan Persiku.

“Saya tegaskan bahwa tidak ada masalah apapun dengan tim manajemen. Tidak ada masalah apapun dengan tim pelatih. Tidak ada masalah dengan pemain. Manajemen sangat terbuka dengan saya, hak saya dikasih. Tapi alhamdulilah semuanya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan,” terangnya.

Di sisi lain, Manajer Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah Purnomo mengatakan apa yang dilakukan Uphy seharusnya tidak layak dilakukan. Terlebih janji antara Uphy dengan Persak Kebumen hanya sebatas janji lisan. Tidak ada hitam di atas putih.

“Walau sudah ada janji dengan klub lain, itu hanya janji. Tidak ada hitam di atas putih,” kata Ardy.

Untuk saat ini, lanjut Ardy, manajemen Persiku lebih berkonsentrasi untuk menghadapi kick off liga 3. Di mana rencananya akan berlangsung kurang dari satu bulan lamanya.

“Jadi kami memutuskan untuk menerima pengunduran dari Uphy. Karena kebaikan kita manajemen dan masyarakat Kudus memaafkan Uphy. Amal yang baik, mudah-mudahan Persiku bisa memperoleh target yang kita harapkan,” jelasnya.

Bidang Hukum tim Manajemen Persiku Kudus Suparnyo menjelaskan, mundurnya Uphy dari tim selama masa kontrak merupakan pelanggaran atau ingkar janji dan bisa digugat. Hanya saja, atas pertimbangan tim manajemen, hal tersebut tidak dilakukan.

Pihak manajemen Persiku dengan berat hati menerima permintaan maaf Uphy.

“Uphy sudah minta maaf ke manajemen dan masyarakat Kudus. Kita selaku tim manajemen menerima permintaan maafnya. Meski pemberian maaf ini berat, tapi kami lakukan demi hubungan baik diantara kita,” terangnya.

Dalam klausul kontrak, jelas Suparnyo, apabila ada pelatih atau asisten pelatih yang kontrak dengan pihak lain, 50 persen dari kontrak yang baru menjadi milik manajemen Persiku.

“Tapi tidak, kami tidak menuntut hal itu. Dalam hal ini ada pidana, adanya perdata,” kata Suparnyo.

Ke depan, Suparnyo berharap, atas kejadian ini Uphy bisa lebih berhati-hati dalam memutuskan. Jangan terburu-buru kalau menandatangani perjanjian.

“Karena perjanjian itu secara moral fatsun harus dilaksanakan dengan baik. Karena ini janji, baik menurut agama maupun hukum harus ditaati. Agar ke depan (Uphy) bisa melaksanakan kewajiban yang harus dilakukan,” ungkapnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.