Inspiratif, Mahasiswa Asal Kudus Ini Sudah Punya Brand Pouch Lokal Sendiri

oleh -4,323 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Terbilang baru di bangku kuliah, dua mahasiswa asal Kudus sudah memiliki brand sendiri untuk produk pouch atau dompet besar yang baru menggema di kalangan anak muda.

Mereka adalah Alfiya ilfa (19 tahun), mahasiswa semester 3 jurusan perawat di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dan Octavia Dewi Santoso (20 tahun), mahasiswa semester 5 jurusan managemen di Universitas Muria Kudus (UMK).

Alfiya ilfa atau yang akrab disapa Fiya, mengaku, bisnis 2 tahun yang dijalani bersama adik tingkatnya semasa SMP ini bermula dari keisengan. Karena dirasa memiliki potensi yang bagus dicoba, dua gadis yang memang suka dalam bidang jualan ini mulai menekuninya hingga sekarang.

“Ceritanya, dulu itu pas lihat souvenir pouch kok kepikiran kalau jualan ini berpeluang dan kayaknya mudah, jadi kita coba saja,” katanya.

Setelah mantap untuk mencoba, kedua mahasiswi ini patungan untuk mengkreasikan pouch dengan modal 100 ribu rupiah. Yang mana, masing-masing dari mereka patungan uang 50 ribu rupiah.

“Itu di tahun 2020, kita modal masing-masing iuran 50 ribu rupiah, kita bawa ke penjahit dan jual dari temen ke temen,” ujarnya.

Berhasil menarik perhatian pecinta pouch, Fiya dan Via berhasil menjual pouch ukuran kecil seharga 21 ribu rupiah, ukuran sedang seharga 22 rupiah, dan ukuran besar seharga 23 ribu rupiah.

“Karena sedikit ribet, lalu kita buat ukuran kecil sama besar saja,” tandasnya.

Kemudian, setelah percaya diri dengan produk yang dihasilkan, mereka pun memutuskan untuk menamai produk mereka sendiri dengan brand lokal fv pouch.

Dia pun memperbanyak varian pouch dan totebag sesuai dengan trend yang tengah meledak di pasaran. Seperti, sling bag, clutch, souldher tas, totebag, hingga tas laptop.

“Kalau yang laris memang pouch nya,” tandasnya.

Hingga saat ini, mereka bisa menjual 40 hingga 60 tas. Harga tas ini dibanderol mulai dari 20 ribu hingga 79 ribu rupiah. Tergantung dari varian dan model tas.

“Kalau penjualan sudah sampai Pati, Jepara, Kalimantan, Sumatra. Paling banyak di Kudus, teman-teman di kelas juga banyak yang pakai produk kita,” pungkasnya. (MY/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.