Kudus_isknews.com – Tentu kita sudah tidak asing lagi jika mendengar tanaman yang bernama jamur, lebih lebih jamur tiram yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.
Seperti salah satu pembudidaya jamur tiram yang berada di prambatan lor kudus rt 3/1 saat ditemui isknews.com 7/9 Kusmanto mengatakan” Budidaya jamur dibilang mudah bisa dibilang sulit juga bisa, karna saya sendiri membudidayakan jamur hanya sebatas pengetahuan lewat buku dan rasa ingin tau. Namun karna tekad serta keingin tahuan itu ahirnya bisa membudidayakan jamur tiram seperti saat ini tentu saja melewati beberapa proses serta kegagalan yang tentu saja sudah berkali kali. Ada beberapa proses utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam seperti yang saya gunakan adalah serbuk kayu, dedak, gamping, calsium, yang dicampur jadi satu kemudian direbus untuk membunuh bakteri bakteri jahat yang dapat menghambat pertumbuhan jamur,setelah itu barulah serbuk tadi di masukkan dalam baglog dan dikasih bibit jamur atau miselium berwarna putih seperti kapas dan tahap ahir adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah”
Kusmanto sendiri memulai budidaya jamur sejak tahun 2008 hingga sekarang. Beberapa pelanggan pun sudah ia peroleh, namun yang menjadi kendala adalah sulitnya mendapatkan bibit jamur atau miselium hingga ia merasa kewalahan menuruti permintaan pasar serta pelanggan. Saat ini dia mendapatkan bibit jamur dari jogja karna dikudus sendiri cukup sulit untuk mendapatkannya dan kualitasnya pun juga dirasa kurang bagus ” imbuhnya.