Kudus, isknews.com – Hampir wilayah Indonesia, dipastikan bisa mengamati seluruh proses Gerhana Bulan Sebagian, tak terkecuali di kabupaten Kudus. Pelaksanaan nonton bareng akan berlangsung di depan Masjid Agung Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Tepatnya pada Senin malam Selasa,(7-8 Agustus 2017) mulai jam 22.00 sampai selesai, yang diselenggarakan oleh Lajnah Falakiyyah Nahdhatul Ulama’, bersama para santri Ponpes Sirojul Hanan Jekulo Kudus.
Hal tersebut dikatakan Pengasuh Pondok Pesantren Sirajul Hannan, KH Agus Yusrun Nafi’ saat dihubungi isknews.com Senin (7/8/2017).
Diperkirakan, Gerhana Bulan Sebagian 7-8 Agustus 2017 akan berlangsung selama 5 jam 53 detik. Dari keseluruhan gerhana, 20% permukaan Bulan akan berada dalam bayang-bayang Bumi selama 1 jam 55 menit 14 detik.
“Waktu kontak antara Bulan dengan Bumi akan dimulai saat Bulan memasuki bayangan Bumi dengan tahapan waktu, Khusus waktu Indonesia Barat (WIB) diperkirakan Awal Gerhana Penumbra (P1) dimulai Jam 22:50:01 WIB, lalu Awal Gerhana Sebagian (U1) pada Jam 00:22:55 WIB, Sementara Puncak Gerhana berlangsung pada Jam 01:20:37 WIB.
Selanjutnya, pada Akhir Gerhana Sebagian (U4) berlangsung pada Jam 02:18:19 WIB, dan yang terakhir, Gerhana Penumbra (P4) Berakhir pada Jam 03:51:13 WIB,” jelasnya yang juga pembina Kudus Astronomi Club itu.
Dijelaskannya, Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak sampai ke bulan. Gerhana bulan merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan.
Menariknya, Ada yang beda saat Bulan Purnama nanti. Tanggal 8 Agustus pukul 01:11 WIB, Bulan akan mencapai purnama sekaligus akan memasuki fase puncak gerhana bulan sebagian. Pada paruh kedua musim gerhana tahun 2017, gerhana bulan sudah dimulai sejak tanggal 7 Agustus pukul 22:50 WIB. Artinya, Bulan yang seharusnya bersinar terang memantulkan cahaya Matahari akan tampak lebih redup dan ada bagian yang gelap dan tidak tampak oleh pengamat.
Untuk Gerhana Bulan Sebagian 2017 ini, bagian selatan Bulan akan melintasi bagian utara umbra Bumi dari barat ke timur. Sekitar 20% permukaan Bulan bagian selatan akan menghilang dalam bayang-bayang Bumi sedangkan 80% bagian lainnya akan tampak meredup karena berada di dalam penumbra Bumi. Area yang berada di penumbra Bumi memang masih bisa menerima sebagian cahaya Matahari sedangkan sebagian cahaya lainnya terhalang Bumi.
Terakhir, Agus Yusrun Nafi’ mengajak kepada masyarakat umum untuk hadir bersama di Masjid Agung Kudus. Harapannya, moment ini sekaligus bisa dijadikan sarana pembelajaran bagi seorang yang mempelajari ilmu astronomi, seperti halnya anggota Kudus Astronomi Club (KAC), anggota Lajnah Falakiyyah, dan tak terkecuali para santri Pondok Pesantren Sirajul Hannan. (AJ)
