Kudus, isknews.com – Mulai besok warga Kudus bakal kehilangan sebentuk infrastruktur jembatan yang pernah menemani masa kecil hingga sekarang. Jembatan besi Karangsambung yang konon dibangun saat penjajahan Belanda di Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus, segera dirobohkan dan diganti dengan jembatan baru yang lebih memadai bagi arus lalu-lintas yang semakin padat di kawasan itu.
Ground breaking akan dilaksanakan besok. Pemerintah Kabupaten Kudus, bersama Kementerian PUPR, memulai langkah besar untuk menggantikan Jembatan Karangsambung, salah satu infrastruktur bersejarah di Kabupaten Kudus. Setelah 16 tahun dalam tahap usulan, pembangunan jembatan baru akhirnya direalisasikan dengan anggaran sebesar Rp 28 miliar.
Pj Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie, menegaskan bahwa proyek ini merupakan jawaban atas kebutuhan lama masyarakat Kudus terhadap akses penyeberangan yang lebih baik. Jembatan yang telah melayani sejak era kolonial Belanda ini akan digantikan dengan desain yang lebih modern dan kokoh.
“Jembatan ini memiliki nilai sejarah, namun kondisinya sudah tidak memadai. Alhamdulillah, tahun ini pembangunannya dapat dilakukan dan diperkirakan selesai dalam waktu 8 bulan,” ujar Hasan saat sosialisasi di Command Center Diskominfo Kudus, Selasa (10/12/2024).
Proyek ini menggunakan skema multi-years dengan prioritas pada percepatan penyelesaian tanpa mengurangi kualitas. Selama proses konstruksi, pengalihan arus lalu lintas telah direncanakan secara matang oleh Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Kudus, dan instansi terkait lainnya.
“Kami meminta masyarakat untuk bersabar. Meskipun akan ada pengalihan arus, manfaat jembatan ini akan dirasakan dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Jembatan baru akan memiliki panjang 80 meter dengan lebar total 9,5 meter, mencakup jalur kendaraan selebar 7,5 meter serta trotoar di kedua sisi selebar 1 meter. Peningkatan kapasitas ini memungkinkan kendaraan bertonase besar melintas, menjadikannya setara dengan jembatan di jalur Pantura.
“Pondasi jembatan lama tidak akan digunakan lagi. Kami pastikan jembatan baru ini mampu menahan beban kendaraan berat sesuai standar BM 100,” jelas Kasatker Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Yanuar.
Rencana pembongkaran akan dimulai Rabu (11/12), dengan pekerjaan awal dilakukan dari sisi barat jembatan. Selama proses ini, rambu-rambu lalu lintas akan dipasang untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.
Menyadari nilai sejarah Jembatan Karangsambung, Hasan mengusulkan agar sebagian potongan jembatan lama disimpan sebagai monumen. Hal ini bertujuan agar masyarakat Kudus tetap dapat mengenang jejak infrastruktur yang telah menghubungkan wilayah ini selama puluhan tahun.
“Jembatan ini bukan hanya soal fungsi, tetapi juga warisan sejarah. Penting bagi kita untuk menjaga bagian dari sejarah tersebut,” tegasnya.
Pembangunan Jembatan Karangsambung adalah bagian dari upaya Pemkab Kudus dalam meningkatkan infrastruktur strategis. Hasan Chabibie berharap, proyek ini dapat menjadi pemicu pengembangan ekonomi dan mobilitas di wilayah Kudus.
“Pembangunan infrastruktur seperti ini adalah investasi besar. Dampaknya tidak hanya dirasakan hari ini, tapi juga untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Dengan jadwal kerja yang ketat dan koordinasi yang intensif, Pemkab Kudus optimis proyek ini dapat diselesaikan lebih cepat dari target, memberikan solusi transportasi yang lebih baik bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya. (YM/YM)