Jumlah Warga di Posko Pengungsian Kudus Makin Bertambah, Ini Kebutuhan Pengungsi

oleh -833 kali dibaca
Anggota Komisi B Sayid Yunanta saat mengunjungi dan berdiskusi dengan petugas dan relawan di posko pengungsian di Balai Desa Jati Wetan, Jati, Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Jumlah Posko pengungsian di Kudus kini bertambah seiring makin tingginya debit air yang menggenangi rumah warga di beberapa wilayah langganan banjir. Selain penggunaan balai desa dan gereja sebagai tempat pengungsian, terbaru adalah penggunaan aula gedung DPRD Kudus yang kini juga sudah digunakan untuk menampung warga korban banjir dari wilayah Karangrowo, Undaan, Kudus.

Sementara itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mencatat jumlah warga terdampak bencana banjir yang mengungsi di Posko Balai Desa Jati Wetan sebanyak 233 jiwa, per hari Minggu (01/01/2023).

Sejumlah pengungsi tersebut berasal dari tiga dukuh terdampak banjir yang ada di Desa Jati Wetan, yakni Dukuh Tanggulangin, Dukuh Gendok, dan Dukuh Barisan.

“Ada juga pengungsi dari warga Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, berjumlah 7 jiwa yang mengungsi di sini juga,” ujar Kepala Desa Jati Wetan, Agus Susanto, Minggu (1/01/2022).

Pihaknya menyebut, kondisi banjir masih belum bisa diperkirakan kapan surut, mengingat kondisu cuaca yang masih tidak menentu. Bahkan, pada hari ini, ketinggian genangan air banjir meningkat hingga 30-150 sentimeter.

Sedangkan untuk jumlah rumah yang terendam banjir mencapai sekira 150 rumah.

“Ini tiap hari meninggi, setiap hari ada pengungsi yang datang, dari hari Sabtu (31/01/2022) kemarin sudah ada yang mengungsi,” tuturnya.

Agus menyebut, kebutuhan logistik untuk hari ini dikatakan aman. Namun, untuk kebutuhan hari besok, menurutnya belum bisa mencukupi. Sebab, tiap hari setidaknya menyediakan 2500 bungkus nasi untuk para pengungsi, untuk mencukupi kebutuhan makan tiga kali sehari.

“Kami dari desa butuh bantuan sekali dari sembako, setiap 250 kilogram, telur 6 krat, dan sarimi butuh 6 dus, serta sayuran segar, tahu dan tempe, yang akan dimasak oleh petugas dapur umum dan dibagikan kepada para pengungsi,” ujarnya.

Disamping itu kata dia, pihaknya juga membutuhkan selimut dan peralatan untuk mandi bagi warga pengungsi.

Pihaknya juga menyediakan layanan prioritas bagi pengungsi lansia dengan memberikan ranjang yang berbeda dan pengobatan yang lebih instentif. Kemudian, untuk para bayi disediakan pula kebutuhan susu untuk menjaga kesehatannya.

“Untuk menjamin kesehatan para pengungsi kita ada dari Puskesmas Jati,” tandasnya.

Salah satu pengungsi di Posko Pengungsian Balai Desa Jati Wetan, Eva (33) mengaku mulai mengungsi tadi pagi, Minggu (1/01/2022). Ada 4 anggota keluarga yang mengungsi, termasuk bayinya yang baru berusia 1 tahun.

Warga RT 1 RW 3 Desa Jati Wetan ini memilih mengungsi di posko pengungsian lantaran genangan air yang masuk ke dalam rumahnya mencapai ketinggian sekura 60 meter.

“Ngungsi tadi pagi, karena banjir sudah masuk rumah,” tuturnya.

Ditempat pengungsian Jati Wetan, anggota komisi B DPRD Kudus Sayid Yunanta yang mengaku hadir sebagai warga dan dikenal sebagai tokoh lokal oleh warga setempat, mengapresiasi para relawan yang telah bertugas di pengungsian, baik dari unsur pemerintah desa, relawan BPBD, Tagana, tim kesehatan dan ibu-ibu PKK yang tanpa mengenal lelah berusaha melayani kebutuhan para pengungsi dengan baik.

“Saya menghimbau kepada para donatur dan penyumbang baik yang datang secara pribadi maupun lembaga untuk berkomunikasi terlebih dahulu kepada para petugas di posko mengenai kebutuhan apa yang urgen diperlukan oleh warga korban banjir di lokasi pengungsian, agar bantuan lebih terserap dengan baik oleh para pengungsi,” kata Sayid yang juga ketua DPD PKS Kudus. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.