Kebanjiran Pesanan, Pebisnis Kerajinan Tangan Aestetik Tidak Tertarik Lagi Kerja Kantoran

oleh -5,067 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Penting untuk mengabadikan momen istimewa dengan yang berkesan. Tidak perlu mahal, momen bahagia bisa dirasakan indah dengan sesuatu yang sederhana hasil pemberian dari yang terkasih.

Hal tersebut yang kemudian menjadi inspirasi salah satu mahasiswi alumni IAIN Kudus menciptakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Mengandalkan tangan terampilnya, Aang Riana Dewi (23 tahun) menyulap pernak-pernik sederhana menjadi barang aestetik yang cocok untuk dibuat kado.

Adapun kerajinan tangan aestetik yang dibuat olehnya seperti, frame jam, buket bunga artificial, bunga jajan, hampers, hantaran, dan semacamnya.

Dia juga menerima pesanan custom dari para pelanggan dari yang levelnya sulit hingga mudah. Bahkan, untuk tingkat kesulitan yang tinggi dia bisa menerima pesanan secara dadakan sehari sebelum hari jadi.

Sementara untuk pembuatan tingkat ringan, seperti buket bunga, buket jajan, dan frame jam, dia sanggup meneriman pesanan pelanggan minimal 3 jam pemesanan.

Selain untuk memanfaatkan peluang, Riana juga mengaku bahwa penerimaan jasa pembuatan kado ini dilakoninya sebagai bentuk kepuasan atas kepuasan pelanggan. Riana menuturkan bahwa bisnis yanh digelutinya selama hampir 8 bulan ini memang panggilan hati yang mesti dilakoninya dengan sepenuh hati.

“Dulu itu terinspirasi dari saya pas sidang skripsi, banyak temen yang bawa kado, dikasih kado saja yang nilainya tidak seberapa saja rasanya sudah seneng, jadi saya tergerak supaya memudahkan banyak orang yang mencari untuk kado,” katanya.

Riana mengaku sempat kesulitan dalam merintis bisnis kerajinan tangan tersebut. Pada 3 bulan pertama merintis, belum bisa memasarkan dengan baik.

Kemudian, setelah itu, justru dia kebanjiran pemesanan dan sedikit kesulitan dalam mengatur waktu serta banyaknya permintaan custom.

“Kebanyakan itu pada request, jadi saya harus belajar buat, karena saya merintis ini juga secara otodidak. Tapi alhamdulillah, dari situ banyak varian kerajinan yang saya buat dan saya tawarkan,” katanya.

Pada bulan keempat, lanjut Riana, penjualan beberapa produk bisa menembuh 150 produk. Dan hal ini yang membuatnya semakin semangat untuk menekuni usaha ini serta tidak lagi tertarik untuk menjadi karyawan di suatu perusahaan tertentu.

“Sempat kirim ke Kalimantan kemarin, terus kebanyakat yang repeat order itu dari Jepara sama Pati,” tukasnya. (MY/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.