Kementan Gunakan Drone Petakan Lahan Pertanian

oleh -1,045 kali dibaca
oleh
Foto: Bupati Kudus, Mustofa (tengah) saat turut panen padi perdana di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Kudus. (Istimewa)

Kudus, ISKNEWS.COM – Selain melaksanakan panen padi perdana di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Kudus, Selasa (23-01-2018). Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya ke Kudus, juga menyaksikan demo pesawat tanpa awak atau drone yang digunakan untuk memetakan lahan pertanian setempat.

“Kita harus menggunakan teknologi. Kalau tanpa teknologi kita akan ketinggalan,” Kata Amran kepada sejumlah awak media, usai menyaksikan pesawat tanpa awak mengudara.

Dijelaskannya, dengan menggunakan teknologi drone dapat membantu memetakan lahan pertanian. “Drone ini membantu mengetahui sekian luas secara presisi, sekian luas lahan yang akan dipanen, sekian umur padi yang siap dipanen dan belum bisa diklasifikan.”

Lebih lanjut dia menjelaskan, hasil dari pemanfaatan drone adalah mampu mengetahui jumlah padi yang akan dipanen di Jawa Tengah (Jateng) pada Januari 2018.

Di Jateng yang sekarang masuk panen raya dalam bulan ini akan panen padi 300 ribu hektare, atau setara 900 ribu ton beras. Padahal kebutuhan Jateng per bulan 260 ribu ton.

“Artinya masih ada surplus. Itu bisa kita dorong masuk Bulog menjadi cadangan. Jadi kebutuhan beras aman,” tukasnya.

Amran menambahkan, program ke depan petani tidak akan menjual gabah tetapi menjual beras, sehingga mendapat untung yang lebih banyak. Untuk merealisasikan program tersebut rencananya akan dibuatkan koperasi yang dikorporasikan untuk petani.

“Ini sudah kita mulai membimbing petani dari hulu ke hilir. Saat ini sudah ada Gabungan Kelompom Tani (gapoktan). Pengelompokan tersebut akan dirubah menjadi koperasi yang dikorporasikan secara bertahap,” imbuhnya.

Terlebih dahulu, masih Amran, regulasi yang tak menguntungkan petani akan diperbaiki. Nantinya akan dibuatkan regulasi baru yang dapat membuat petani untung dan sejahtera, pedagang untung, serta konsumen tersenyum.

“Itu mimpi-mimpi besar kami. Semoga bisa segera terwujud dengan kerja sama yang baik dari semua pihak,” harapnya.

Sementara itu, pilot pesawat tanpa awak, Adham Cholis Majid menerangkan, penerbangan unmanned aerial vehicle bertujuan untuk memetakan lahan pertanian seperti melakukan prediksi hasil panen yang akan dihasilkan dari luas lahan yang ada.

Dalam sekali penerbangan drone tersebut dapat melakukan pemetaan hingga 300 hektare selama satu jam. Namun hal itu juga tergantung kondisi angin yang sangat mempengaruhi penerbangan.

Drone yang dibawa untuk memetakan lahan pertanian di Berugenjang, merupakan buatan Indonesia. Penerbangan dilakukan Independent Research and Advisory Indonesia yang merupakan perwakilan dari Kementerian Ekononomi. (MK/AM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.