Jepara, isknews.com (Lintas Jepara) – Satpol PP Jepara kembali mengamankan tujuh pelajar yang bolos sekolah yang nongkrong di Pantai Teluk Awur, Selasa (25/7/2017). Pekan lalu, sembilan pelajar juga terjaring razia yang dilakukan oleh Satpol PP Jepara di lokasi yang sama. Tujuh pelajar yang terjaring razia pada Selasa ini yakni tiga siswa SMK swasta di Kecamatan Kota dan empat siswa dari SMPN di Kecamatan Welahan. Tujuh pelajar tersebut mendapatkan pembinaan di kantor Satpol PP Jepara.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara Trisno Santoso mengatakan, Satpol PP memang rutin menggelar patroli penertiban pelajar yang sering bolos di jam sekolah. Banyak laporan dari masyarakat yang masuk perihal ini. “Memang sering kita temui pelajar yang nongkrong di jam-jam sekolah. Operasi ini tujuannya agar jam sekolah ini dimanfaatkan dengan benar oleh siswa untuk belajar,” kata Trisno, Selasa (25/7/2017).
Trisno berujar jika, tujuh pelajar yang terjaring operasi ini beralasan jika terlambat datang ke sekolah sehingga memilih untuk jalan-jalan di Teluk Awur. Setelah diamankan semuanya dibawa ke kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan. Selain diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya, pelajar tersebut juga diminta untuk menghafalkan Pancasila dan surat-surat pendek Al Quran.
“Kita minta buat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya, jika nanti dikemudian hari masih didapati hal serupa, maka akan diberikan tindakan yang lebih tegas,” imbuhnya.
Lebih lanjut Trisno mengatakan, pihaknya sudah menghubungi sekolah yang bersangkutan untuk mengambil sembilan pelajar yang diamankan itu. Hal ini agar sekolah ikut melakukan pembinaan. “Kita juga meminta pihak sekolah untuk ikut memantau siswanya masing-masing. Selain itu, kita juga akan memberikan peringatan di kafe di Telukawur agar tidak melayani siswa berseragam di jam sekolah,” tandasnya.
Dari tujuh pelajar yang diamankan itu, dua siswa SMK berasal dari Desa Bucu Kecamatan Kembang, satu dari Desa Kecapi. Salah satu dari mereka bahkan anak dari petinggi di salah satu desa di Jepara. Sedangkan empat siswa SMP semuanya berasal dari Kecamatan Welahan. (ZA)