Nonton Kirab Ampyang Maulid, Warga Dikejutkan Hujan Es dan Angin Kencang

oleh -1,825 kali dibaca
Sutopo, saat menunjukkan butiran butiran es batu yang jatuh bersama air hujan di lokasi Kirab Ampyang Maulid Loram Kulon (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Fenomena tak biasa terjadi di sejumlah wilayah di Kudus, utamanya di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Hujan es tiba-tiba melanda usai mendung pekat dan hujan lebat disertai angin kencang di lokasi pelataran Masjid Wali disaat warga sedang menyaksikan kirab Ampyang Maulid pada sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu (8/10/2022)

Dari pantauan media ini, saat meliput kirab tradisi Ampyang Maulid, akibat hujan deras disertai angin itu membuat sejumlah penonton panik dan berhamburan berlari menuju tempat berteduh termasuk tenda konsumsi yang disediakan bagi tamu undangan.

Langit menjadi gelap lantaran awan mendung yang menyelimuti serta kilatan petir terlihat.Tak lama usai awan mendung, hujan turun gerimis dan bertahap hingga kemudian deras beserta angin ribut yang sempat membuat tenda bergoyang-goyang. Tak berselang lama lalu turun hujan deras disertai pula suara pletak-pletok yang ternyata diikuti jatuhnya butiran es sebesar kelereng dari langit tak jauh dari tenda.

Suara batuan es itu juga terdengar menimpa atap rumah dan tenda-tenda panitiya. Peristiwa tersebut berlangsung sekitar lima menit. Sejumlah warga yang terheran-heran dengan kondisi tersebutpun memunguti es batu tersebut dan memperlihatkan kepada rekan-rekan mereka.

Sedangkan air hujan yang menggenang di arena Masjid juga terasa sangat dingin seperti es yang mencair.

“Hujan es di Desa Loram Kulon, hujannya deras. Baru kali pas Ampyang. Ada angin kencang. Semoga kita diberikan keselamatan, warga banyak panik,” kata salah satu warga, Sutopo (60), ditemui di lokasi.

Menurutnya seumur hidupnya dia baru pernah melihat dengan mata kepala fenomena seperti ini.

“Iya ini saya baru sekali ini melihat hujan es,” ujar Sutopo sambil menunjukkan kepada media butiran es batu yang ada di kedua telapak tangannya.

Warga lainnya, Dina (18), mengaku sempat berlarian mencari tempat berteduh karena terjadi hujan es. Dia mengaku ukuran butiran es seperti kelereng.

“Awalnya hujan, deras, deras terus ada es batu, ya panik, tidak apa-apa. Ukuran kelereng, baru ini kejadian hujan es. Sekitar dua menit,” kata Dina di lokasi sore ini.

Sementara itu Kepala Desa Loram Kulon, Taslim, mengatakan belum ada laporan dampak dari hujan es. Menurutnya hujan es yang bertepatan dengan peringatan Ampyang Maulid merupakan berkah bagi masyarakat.

“Belum ada laporan, cuma beberapa tempat warga yang genting mabur (terbang), nanti kita minta laporan RT/RW. Hujan es baru kali ini, tadi pas Ampyang Maulid kok ada hujan es, ini merupakan berkah lah,” ujar Taslim di lokasi. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :