Kudus, isknews.com – Usai menyerahkan kelengkapan dukungan yang berupa penambahan berkas e – KTP dan surat dukungan bagi Bakal pasangan calon (bapaslon) Noor Hartoyo – Junaidi (Harjuna), sebagai kelengkapan dukungan perbaikan ke KPU Kudus yang dilakukan kemarin. Pasangan Harjuna yang maju dari jalur perseorangan ini sempat dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual oleh KPU Kudus Karena dukungan yang berikan belum memenuhi syarat minimal yang telah ditetapkan yaitu dari hasil ferfikasi faktual, Kala itu Harjuna hanya memiliki 40.955 lembar e-KTP. Padahal, dukungan minimal yang ditetapkan yakni 45.323 lembar e-KTP, sehingga, pihaknya membutuhkan minimal 4.328 lembar. Namun, syarat yang ditetapkan harus dua kali lipat. Sehingga, minimal dukungan perbaikan yang diserahkan yakni 8.636 lembar e-KTP.
Dengan diserahkannya dukungan perbaikan 12.358 lembar dirinya optimis akan dapat ditetapkan sebagai kandidat dalam kontestasi Pilbup 2018 tahun ini. Optimisme bakal pasangan calon Noor Hartoyo – Junaidi ini di sampaikan pada acara jumpa awak media yang di gelar di sebuah Rumah Makan di kawasan jalan lingkar selatan milik salah seorang kader DPD Partai Perindo yang di pimpin oleh Hartoyo. Jumat (19-01-2018). Saya optimis bahwa 12 ribu data dukung yang saya serahkan tidak akan banyak yang dianggap TMS oleh KPU, karena taruhlah 50 persennya saja, kami masih sisa banyak diatas ambang batas yang ditetapkan,” ujar Hartoyo.
Dirinya menjelaskan maksud digelarnya acara jumpa dengan awak media ini dimaksudkan agar Pasangan Harjuna bisa lebih dekat dengan media. Selama ini kami bukannya menjauh dari awak media, tapi kami memang sedang dalam konsentrasi tinggi mempersiapkan berkas pendaftaran dan syarat-syarat pencalonan, dan sekarang kami sudah ada banyak waktu untuk berinteraksi dengan rekan-rekan media,” terangnya.
Saya menginginkan proses proses demokratisasi ini berjalan dengan jujur dan fair sehingga benar-benar ada sebuah langkah-langkah untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia. Kalau pelaku-pelaku politiknya melakukan hal yang sama, maka kualitas pilkada akan lebih baik, sementara kost politik yang dikeluarkan atau yang dilakukan juga tidak melampaui batas-batas kewajaran karena itu akan merusak sebuah sistem demokrasi kita,” tuturnya.
Terkait Pembiayaan Pasangan Harjuna menegaskan, Kami tidak akan mengeluarkan diana melebihi pendapatan seorang bupati selama lima tahun.
“Dengan cost yang tinggi tidak mungkin seorang bupati akan berjalan dengan wajar dan bersih, pasti ada niat untuk mengembalikan ongkos yang sudah di keluarkan selama pencalonan” Ungkapnya.
Pasangan Harjuna akan berusaha menjaga idealisme dengan menjaga koridor dan komitmen dimana perubahan tidak akan terjadi bila seorang calon pemimpin masih menggunakan cara yang sama dengan pemimpin terdahulu.
“Kekalahan adalah sebuah kepastian sementara kemenangan adalah hal yang wajib untuk diperjuangkan,” tutur ketua DPD Perindo Kudus, yang maju lewat jalur perseorangan tersebut. Ketika ditanya mengenai target prosentase kemenangan pasangan Harjuna dalam kontestasi Pilkada Kudus, Harjuna menyatakan, hak pilih di kabupaten Kudus itu berkisar antara 604.000 pemilih. Maka bila ingin menang sasaran saya harus melakukan pendekatan dengan separuh dari angka tersebut ,” katanya.
Kami juga berkomitmen untuk menjalankan proses Pilkada ini dengan hal-hal yang baik , menghindari kampanye hitam berorientasi mendidik dan berupaya untuk mencerdaskan masyarakat terutama terkait menghindari politik uang,” tambahnya. Dirinya juga menjelaskan bahwa di timnya akan juga menggunakan lembaga survai untuk mengetahui tingkat fluktuasi elektabilitas dan polpularitas, ” namun kami akan bekerjasama dengan lembaga survai yang masih idealis,” tandasnya.
Turut hadir dalam jumpa awak media tersebut adalah Ketua tim sukses pasangan Harjuna Habib Ali Murtadho, Ketua tim pengumpulan dukungan H Muchid dan tim pemenangan Saguyup Saeko Proyo. (YM)