Kudus, isknews.com – Dalam rangka menyambut Hari Kartini, sejumlah petugas sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Kudus, hari ini, Minggu, 21 April 2024, mengenakan busana adat tradisional Indonesia.
Di mana, para petugas SPBU yang biasanya berseragam khas Pertamina berwarna merah lengkap dengan topi dan masker, khusus hari ini berubah menggunakan pakaian adat.
Salah satu SPBU yang menerapkan hal itu adalah di SPBU di wilayah Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus. Mereka (petugasnya) baik laki-laki dan perempuan tampak anggun memakai busana adat.
Pantauan isknews.com di lokasi, dalam pelaksanaannya, untuk petugas perempuan tampil memakai kebaya dan laki-lakinya memakai baju kemeja putih, celana hitam dengan accessories sarung dan ikat kepala khas Bali.
Mereka di pom bensin tersebut juga menjadi pusat perhatian para konsumen yang datang mengisi bahan bakar.
“Ya, kaget aja sih awalnya, tapi bagus, karena sesuai momennya hari Kartini, sebagai anak bangsa, bisa memperingati adalah kebanggan tersendiri,” kata Fani, salah satu diantara konsumen yang sedang antre di SPBU setempat.
Sementara itu, Kukuh Raharjo, Supervisor SPBU Getas Pejaten, memastikan petugasnya tetap memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan seperti hari-hari biasa.
“Hari ini petugas kami tampil ala nuansa Kartinian karena bertepatan dengan peringatan hari Kartini, meskipun memakai busana adat yang kelihatannya sedkit ribet, kami pastikan pelayanan tetap prima seperti biasa,” katanya.
Dalam pelaksanaanya, lanjut Kukuh, Petugas shift pagi dan siang semuanya pakai baju adat.
Memang untuk tematik peringatan hari tertentu, diakuinya di SPBU Getas Pejaten, baru kali pertama ini,
“Untuk di SPBU Getas Pejaten ini, memang baru pertama kalinya petugas memakai pakaian adat, hal ini tujuannya tidak lain untuk menunjukkan semangat perjuangan ‘Kartini’ di era saat ini,” terangnya.
Kukuh berharap, pakaian adat tidak hanya dikenakan saat Hari Kartini, juga pada momentum peringatan hari-hari besar lainnya, seperti peringatan HUT RI, karyawan juga mengenakan pakaian tematik,
“Momentum seperti ini berjalan setiap tahunnya, supaya mengingat jasa pahlawan emansipasi wanita Indonesia Raden Ajeng Kartini. Setidaknya, bisa jadi pengingat ke masyarakat bahwa berkat perjuangan RA Kartini, kaum perempuan bisa seperti sekarang,” pungkasnya. (AS/YM)