PKBM Sejati Kudus, Solusi Pendidikan Kesetaraan dengan Beragam Ekstrakurikuler

oleh -1,450 kali dibaca
Anna Rita pengelola PKBM sejati saat meninjau salah satu kelas pembelajaran Paket B di lembaganya (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sejati di Kabupaten Kudus menjadi salah satu lembaga pendidikan nonformal yang berperan penting dalam memberikan kesempatan pendidikan bagi masyarakat.

Didirikan pada tahun 2016, PKBM Sejati yang berberalamat di Pasuruhan Kidul II, Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dengan kegiatan pembelajaran dilaksanakan di SD Pasuruhan Kidul, menawarkan Program Paket A, B, dan C, yang setara dengan pendidikan formal SD, SMP, dan SMA.

Program ini memungkinkan masyarakat yang tidak sempat menempuh pendidikan formal untuk mendapatkan ijazah yang diakui oleh pemerintah. Semua layanan di PKBM ini diberikan secara gratis, tanpa biaya pendaftaran atau uang pangkal.

Anna Rita, kepala sekolah atau yang disebut sebagai pengelola, mengungkapkan bahwa PKBM Sejati telah diakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN PDM) Jawa Tengah pada Desember tahun lalu, menandai kemajuan signifikan dalam kualitas pendidikan yang mereka berikan.

“Awalnya saat saya melihat, banyak remaja yang ikut kegiatan ini dari berbagai usia. Mereka tidak mengenakan seragam seperti di sekolah formal, dan sebagian besar berasal dari keluarga yang kurang mampu. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan,” ujar Anna Rita, Sabtu (15/09/2024).

Saat ini, PKBM Sejati sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk 30 siswa dari Program Paket A, 200 siswa dari Program Paket B, dan 200 siswa dari Program Paket C. Rentang usia siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di semua paket ini bervariasi, mulai dari 11 hingga 55 tahun, mencerminkan semangat inklusivitas pendidikan di PKBM Sejati.

Program Paket A setara dengan pendidikan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA. Dalam Program Paket A, ujian kesetaraan akan dilaksanakan pada bulan Oktober dengan peserta sekitar 30 orang.

Sementara itu, Program Paket B akan dilaksanakan pada bulan September dengan sekitar 200 peserta, dan Program Paket C di bulan Agustus dengan jumlah peserta yang sama.

PKBM Sejati mengutamakan pendidikan gratis untuk seluruh siswa. Seluruh pembiayaan operasional didukung oleh dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah pusat, yang menurut Ana, “Alhamdulillah bisa mencukupi.”

Mayoritas siswa PKBM ini berasal dari kalangan buruh atau penjaga toko, dengan jadwal pembelajaran yang fleksibel, yaitu tiga kali dalam seminggu: Jumat, Sabtu, dan Minggu. Setiap SKK (Satuan Kredit Kompetensi) melibatkan satu sesi tatap muka, dua sesi tutorial, dan tiga sesi pembelajaran mandiri.

“Namun dari pengamatan kami, saat ini bersekolah di PKBM sekarang bukan lagi karena dari keluarga tak mampu namun bagi sebagaian pihak mengatakan sudah menjadi life style, karena sejumlah siswa kami memiliki kegiatan lain yakni bekerja atau mereka merasa bersekolah ditempat ini agak longgar terutama hari dan jam pembelajarannya. Sehingga kini mereka tidak malu menjadi siswa di tempat kami,” terang wanita mantan guru di sebuah SMK di Kudus ini.

Program pendidikan di PKBM Sejati disusun berdasarkan kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mata pelajaran yang diajarkan sama dengan sekolah formal, namun dipersingkat untuk menyesuaikan waktu dan kebutuhan peserta didik. Selain mata pelajaran formal, PKBM Sejati juga menawarkan lima kegiatan ekstrakurikuler, termasuk Rebana, English Club, musik, tari, futsal, serta keterampilan MUA (Make Up Artist).

“Kami juga memiliki mata pelajaran pemberdayaan yang mengenalkan khas daerah setempat. Tujuannya agar peserta didik tidak hanya mendapat pendidikan formal, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan lingkungan dan kebutuhan lokal,” jelas Anna.

Lulusan PKBM Sejati akan mendapatkan ijazah kesetaraan, yang setara dengan ijazah sekolah formal dan diakui secara resmi. Selama tiga tahun terakhir, penilaian terhadap kinerja PKBM Sejati oleh pemerintah Kabupaten Kudus menunjukkan hasil yang positif, dengan PKBM ini dinilai sebagai salah satu sekolah berkemampuan terbaik di daerah tersebut.

Lathifa Ainun Salsabila, salah satu peserta didik di PKBM Sejati, berbagi pengalamannya. Menurutnya secara pendidikan reguler Lathifa seharusnya sudah berada di kelas 12. Namun, ia memutuskan keluar dari SMK tempatnya bersekolah sebelumnya karena merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekolah dan kurangnya penghargaan dari guru.

Dua siswa lathifa dan naila mengaku tak malu bersekolah di PKBM, karena menurutnya lebih nyaman, lebih diperhatikan dan bisa sambil bekerja (Foto: YM)

“Saya keluar dari SMK waktu kelas 11 karena merasa gurunya hanya menghargai anak-anak yang pintar saja. Di sini, saya merasa lebih dihargai,” ujar Lathifa, yang kini bekerja di Kava Indonesia dan memiliki usaha moci tak jauh dari rumahnya.

Alasan lainnya adalah karena lokasinya yang dekat dengan tempat kerja ayahnya disebuah pabrik rokok tak jauh dari tempatnya belajar saat ini.

“Iya dulu kan saya masih diantar oleh ayah. Kalau sekarang sih sudah boleh bawa motor sendiri,” terang gadis berusia 17 tahun tersebut.

Kisah serupa dialami oleh Naila, peserta didik lain di PKBM Sejati. Sebelumnya, Naila sempat bersekolah di Madrasah Aliyah (MA). Namun, ia merasa tidak nyaman selama masa orientasi dan MPLS, karena merasa tidak diperhatikan oleh guru dan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-temannya.

“Saya lebih nyaman belajar di sini. Dari awal mendaftar hingga saat ini, tidak pernah ada pungutan biaya apa pun,” kata Naila.

Dengan komitmen untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas, PKBM Sejati terus berkembang menjadi solusi pendidikan bagi masyarakat Kudus, khususnya bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan pendidikan formal.

Anna Rita berharap PKBM ini dapat terus menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :