Pati, ISKNEWS.COM – Kebijakan impor beras masih terus mendapat penolakan. Tidak hanya kalangan petani di Kabupaten pati yang menyuarakan penolakan, kali ini seorang politisi partai pendukung pemerintah pun ikut berteriak menolak impor beras.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, Noto Subianto menilai kebijakan impor beras akan melukai para petani. Pasalnya, jika impor dilakukan praktis yang akan menanggung dampaknya adalah petani.
“Jelas petani yang pertama akan mengalami dampaknya. Dengan adanya impor beras, otomatis harga gabah akan turun. Jika sudah begini, bagaimana dengan kesejahteraan petani kita,” tukas politisi PDI-P ini, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ia mencontohkan kejadian beberapa tahun lalu, dimana pemerintah memaksakan untuk melakukan impor beras. Pada saat beras impor masuk ke Indonesia, mengakibatkan harga gabah di tingkat petani menurun drastis. Hal itu diikuti dengan turunnya harga beras di pasaran.
“Saya rasa tidak perlu ada impor beras segala. Toh stok pangan kita masih mencukupi. Direktur Bulog sendiri mengakui itu, bahkan petani di Pati dan daerah lain pun malau stok beras kita masih banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut Noto berharap agar pemerintah membatalkan rencana impor tersebut, jika ingin mensejahterakan petani. Apalagi pada musim tanam ke-3 ini petani sudah mengeluarkan banyak biaya untuk menanam padi.
“Di Pati sendiri stok beras melimpah, belum daerah lain. Jadi sangat tidak ada alasan untuk mendatangkan beras impor,” pungkasnya. (IN/WH)
