Kudus, isknews.com – Hobi olahraga yang dia sukai semenjak duduk di bangku SMP, mengantarkan seorang gadis di Desa Kramat, Kecamatan Kota menjadi salah satu atlet angkat berat yang mengharumkan nama Kudus di Kancah Provinsi Jawa Tengah.
Namanya Shella Rachma Octaviana atau yang akrab di sapa Shella (23 tahun). Gadis kelahiran 11 Oktober 1998 ini belum lama ini menjadi atlet yang berhasil menyabet medali emas di ajang Kejurprov 2021 dari kelas junior Kejuaraan angkat berat tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang 27-29 November lalu.
Saat itu, Shella bersaing dengan belasan atlet lainnya di kelompok putri 47 kilogram. Ajang itu merupakan ajang perdana yang dilakoninya semenjak bergabung dengan PABERSI (perkumpulan angkat berat seluruh Indonesia ) Kudus yang organisasinya juga baru seumur jagung usia berdirinya.
Kemenangan gadis lulusan jurusan Sistem Informatika Universitas Muria Kudus ini sempat diapresiasi oleh Bupati Kudus HM. Hartopo dengan mengundangnya di Pendopo Kabupaten Kudus dan memberinya bingkisan hadiah untuk gadis yang awalnya tak direstui orangtuanya jadi atlet olahraga angkat berat yang biasa di dominasi kaum laki-laki ini.
“Ini lomba perdana dan bisa langsung dapat medali emas di even Kejurprov kemarin,” katanya.
Shella yang didampingi pelatih fisik dan tekniknya Asiv Abdullah juga menceritakan bagaimana dia bisa ikut bergabung dengan Pabersi hingga akhirnya berhasil mendapatkan medali emas.
Bermula dari iseng mengisi waktu luang untuk nge-gym, Shella mendapat tawaran untuk mengikuti ajang angka beban di Kejurprov. Dia sempat ragu, apalagi dia baru satu bulan menekuni olahraga angkat besi di gym.
“Tapi emang suka olahraga sejak SMP, tapi saat itu volly. Terus pas kuliah ikut futsal, basket, dan renang. Ikut komptesi pun ada di kampus saja,” terangnya.
Meski minim pengalaman, dia mencoba berani untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi di tingkat provinsi tersebut. Alhasil, selama satu bulan dia berlatih secara intens dan bertekat untuk melakukan terbaik di pertandingan.
Nampaknya, keisengan yang bercampur kepercayaan diri dari Shella berhasil membuahkan hasil yang manis. Dia mampu memberikan yang terbaik di pertandingan dan naik ke podium tertinggi sebagai juara pertama.
“Setelah ini, cita-cita saya adalah ikut kejuaraan porprov dan PON,” tandasnya.
Untuk mengerjar kejuaraan selanjutnya, Shella sekarang mulai rutin untuk menjalani latihan. Dia juga bertekat menambah kapasitas angkat beban dari yang mulanya 47 kilogram menjadi 90 kilogram.
“Kalau sekarang sudah mampu 75 kilogram, targetnya nanti bisa sampai 90 kilogram. Kalau yang stabil tetap 47 kilogram,” tukasnya.
Sementara itu ketua Pengkab PABERSI Kudus, Zyuhal Lila yang mendampingi Shilla saat ditemui awak media mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Ketua KONI dan Bupati Kudus yang telah memberikan apresiasi atas keberhasilan atletnya dalam kejuaraan angkat berat di Kabupaten Kudus.
“Sebagai Induk Cabang Olahraga yang tergolong baru dibentuk, kami merasa bersyukur dan bangga sebab dengan kesiapan yang mepet dan tanpa dukungan pendanaan dari organisasi, namun masih mampu menorehkan juara,” kata Lila.
Menurutnya di Kudus banyak sekali potensi atlet angkat berat, hanya saja Pabersi masih terkendala anggaran kegiatan dan infrastruktur latihan.
“Selama ini kami masih berlatih di arena gymnastic komersial, karena sebagai organisasi yang baru berdiri lima bulan yang lalu, kita belum memiliki infrastrukstur sendiri,” terangnya.
Dia menjelaskan, Insha Allah dalam kejuaraan Pra Porprov Jawa Tengah yang akan digelar sekitar bulan Juni atau Juli nati Kabupaten Kudus yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaranya.
“Even akan digelar di gedung serbaguna kompleks sport center Kudus. Ini sebetulnya yang jadi tuan rumah rencananya Kota Pekalongan, namun dia mundur, lalu kami mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah dan diterima,” terangnya.
Bila tidak ada aral melintang dan Pabersi berhasil mendapatkan anggaran dari KONI, pihaknya akan memberangkatkan Shilla untuk mengikuti kejuaraan nasional angkat berat di Bali akhir bulan ini. (YM/YM)