Kudus, isknews.com – Menindaklanjuti sejumlah aduan elemen masyarakat terkait realisasi pelaksanaan pekerjaan fisik atas pembangunan infrastruktur di sejumlah instansi pemerintah yang berada dalam lingkup pengawasannya.
Kembali Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus menggelar inspeksi mendadak (Sidak). Kali ini sidak masih dilaksanakan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus yakni UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkesda) Kabupaten Kudus, Selasa (29/08/2023) siang.
Ketua Komisi D DPRD Kudus Ali Ihsan menjelaskan, tujuan sidak yang dilakukan adalah untuk mengetahui secara detail pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan di dinas-dinas yang menjadi mitra kerja Komisi D.
“Supaya kami bisa tahu secara detail pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan, untuk apa saja dan efektivitas pekerjaannya,” kata Ihsan yang bersidak bersama salah satu anggota Komisi D lainnya Nurhudi.
Dalam sidak siang ini, pihaknya menemukan sejumlah alat kesehatan yang sudah dibeli namun belum bisa digunakan maksimal. Alat-alat yang masih terbungkus rapi tersebut terlihat bertumpuk di lorong gedung.
“Ternyata alasannya karena masih menunggu pembangunan gedung baru, sebab itu alat kesehatan yang ada masih dibungkus dan belum bisa dimanfaatkan,” ujar Ihsan.
Ihsan mengomentari pembelian alat kesehatan yang tidak berbarengan dengan kesiapan ruangan. Pihaknya mengingatkan, pembelian alat kesehatan jangan dadakan atau asal beli tanpa adanya tindak lanjut yang pasti. Sehingga alat kesehatan yang sudah ada tidak terkesan mangkrak.
“Mestinya gedungnya dulu (disiapkan), baru alatnya diadakan, supaya bisa segera dioperasionalkan,” katanya.
Sebab itu, perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus perlu dievaluasi lebih lanjut. DKK pun diharapkan Ihsan harus pro aktif dan bertanggungjawab dengan semua kegiatan.
“Harus ada perencanaan dengan baik, sarana dan prasarana harus dipersiapkan, mana yang harus didahulukan. Tidak hanya sekedar mengejar serapan anggaran saja. Kami harap DKK proaktif dan tanggung jawab dengan semua kegiatan, apalagi yang terkesan mangkrak,” jelasnya.
Di sisi lain, Ihsan mengungkapkan bahwa pengadaan alat kesehatan di Labkesda Kudus anggarannya mencapai Rp 1,3 miliar. Anggaran tersebut pun bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) serta DAK yang dimiliki Pemkab Kudus.
Ihsan menjelaskan, di sisi selatan gedung Labkesda memang sedang ada pembangunan gedung yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Kudus, nominalnya sekitar Rp 928 juta bersumber dari DAK yang diterima Kabupaten Kudus.
Pihaknya pun berharap, rehabilitasi Labkesda tersebut bisa berjalan efektif dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kudus.
“Kami harap pembangunan ini bisa efektif, menghadirkan fasilitas baru yang lebih baik. Pelaksanaan pekerjaan harus serius, jangan asal-asalan. Ini uang rakyat, harus dimaksimalkan dengan baik, jangan disalahgunakan,” ungkapnya.(YM/YM)